(IslamToday ID) – Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Agus Pramusinto mengingatkan kepada jajaran camat dan lurah di Indonesia untuk bersikap netral di tahun politik jelang Pemilu 2024. Mereka termasuk pihak yang rawan terlibat politisasi oleh calon-calon kepala daerah atau anggota legislatif terutama di ranah digital.
“Keberadaan ASN khususnya pada unsur lini kewilayahan seperti lurah dan camat memiliki daya tarik khusus di mata bakal calon atau calon peserta pemilu dan pemilihan,” kata Agus dilansir dari inilahcom, 15 Juni 2023.
Agus juga memaparkan hasil pengawasan KASN selama periode tahun 2020 sampai tahun 2023. Selama periode tersebut pihaknya menerima 2.034 laporan terhadap ASN hasilnya 1.596 ASN terbukti melakukan pelanggaran, dari jumlah tersebut 192 orang ASN merupakan seorang camat atau lurah.
Berdasarkan jenis pelanggarannya terdiri atas mengadakan kegiatan yang condong pada calon tertentu (36,5%), kampanye di medsos baik berupa like, posting maupun komentar (20,1%), menghadiri deklarasi (15,8%), melakukan foto bersama calon (11,1%), dan menjadi peserta kampanye (7,4%).
Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sadu Wasistiono mengemukakan netralitas para ASN seperti camat atau lurah seringkali dibenturkan dengan keinginan mereka secara individu untuk menjadi ‘tim sukses bayangan’. Tentu saja dengan harapan jika calon yang mereka dukung menang mereka bisa memperoleh promosi jabatan.
Fenomena lobi politik lokal tersebut biasanya karena memang kompetensi yang bersangkutan terbatas. Hubungan antara bupati, walikota dengan camat yang sangat dekat sering kali membuat pengisian jabatan camat lebih mengedepankan kecocokan chemistry yang terjalin diantara mereka.
“Hubungan antara bupati atau wali kota dengan camat sangatlah dekat, sehingga pengisian jabatan camat seringkali lebih mempertimbangkan ‘kecocokan chemistry‘ daripada kompetensinya,” ujar Sadu.