(IslamToday ID) – Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan VII (1998), Fuad Bawazier memberikan warning keras terhadap kasus skandal kredit macet di Bank Mayapada. Jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak tegas maka dikhawatirkan akan memicu terjadinya krisis moneter (krismon).
“Ini berbahaya kalau publik tidak percaya kepada perbankan, bisa terjadi rush, Krismon (krisis moneter) lagi kita,” kata Fuad dilansir dari inilahcom, 23 Juni 2023.
“Jadi, bolanya sekarang di OJK. Masalahnya, OJK sekarang ini kok diam saja,” tandasnya.
Skandal yang terjadi di bank milik salah satu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Presiden Jokowi, Dato Sri Tahir ini berawal dari kredit macet yang melibatkan Ted Sioeng dengan nominal mencapai Rp 1,3 triliun. Kredit macet ini berlangsung selama periode tahun 2014 sampai tahun 2021.
Ted Sioeng dalam suratnya kepada Menko Polhukam Mahfud MD mengaku setiap kali mendapat kucuran kredit mengirimkannya ke Dato Sri Tahir, total nilainya mencapai Rp 525 miliar.
Berdasarkan hasil audit BPK terhadap laporan pengawasan OJK periode 2017-2019 terungkap adanya sejumlah kejanggalan. Bank Mayapada mengeluarkan kredit ke sejumlah debitur bermasalah mencapai Rp 4,3 triliun.
Kejanggalan berikutnya ialah pelanggaran batas maksimum kredit kepada 4 korporasi. Nominalnya mencapai Rp 23,56 triliun.