(IslamToday ID) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan tentang adanya potensi ancaman gempa dan tsunami di wilayah selatan Jawa. Hal ini mengacu pada sejarah yang ada dan adanya zona subduksi aktif di yang memiliki potensi magnitudo mencapai 8,7 dan di daratan terdapat Sesar Opak yang memiliki magnitude target mencapai 6,6.
“Wilayah Yogyakarta ini merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks karena baik dari laut maupun darat terdapat sumber gempa potensial,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dilansir dari cnbcindonesia, Sabtu 1 Juni 2023.
Berdasarkan catatan sejarah gempa dan tsunami di Pulau Jawa telah terjadi 8 kali gempa yang diikuti tsunami. Gempa dan tsunami ini terjadi dari Banyuwangi, Jawa Timur sampai Pangandaran, Jawa Barat.
Berikut data tsunami Banyuwangi tahun 1818, tsunami Selatan Jawa tahun 1840, tsunami Selatan Jawa tahun 1859, tsunami Selatan Jawa tahunn 1904, tsunami Selatan Jawa tahun 1921, tsunami Pangandaran-Cilacap tahun 1957, tsunami Banyuwangi tahun 1994 dan tsunami Pangandaran-Cilacap tahun 2006.
“Ini merupakan catatan penting terkait potensi dan bahaya kemungkinan tsunami di selatan Yogyakarta dan Jawa pada umumnya,” ujar Daryono.