(IslamToday ID) – Tunisia dan Uni Eropa pada hari Ahad (16/7/2023) menandatangani kesepakatan kemitraan strategis bersama.
Kesepakatan itu mencakup aksi melawan perdagangan manusia dan memperketat perbatasan selama peningkatan jumlah kapal imigran Tunisia menuju Eropa.
“Ini berisi perjanjian untuk mengganggu model bisnis penyelundup manusia dan perdagangan manusia, memperkuat kontrol perbatasan dan meningkatkan pendaftaran dan pengembalian,” ungkap Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Twitter, seperti dilansir dari MEE, Ahad (16/7/2023).
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan blok tersebut akan mengalokasikan €100 juta ke Tunisia untuk membantu memerangi migrasi ilegal.
Kesepakatan itu mempromosikan stabilitas ekonomi makro, perdagangan dan investasi, transisi energi hijau dan imigrasi legal.
Ribuan migran Afrika yang tidak berdokumen telah berbondong-bondong ke kota Sfax dalam beberapa bulan terakhir untuk menuju Eropa dengan kapal penyelundup.
Aksi tersebut dijelaskan sebagai krisis migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tunisia