(IslamToday ID) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dr. Anwar Abbas memberikan tanggapannya terhadap pernyataan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait ongkos politik masuk sebagai anggota DPR senilai Rp 40 Miliar.
Mahalnya ongkos politik setiap wakil rakyat tersebut dinilai sangat ironis dengan nasib rakyat yang menginginkan perubahan. Buya Abbas menilai setiap calon hanya akan sibuk bertransaksi untuk memenuhi modal Rp 40 M. Pemenang dalam pemilu yang sangat ditentukan oleh jumlah uang yang dimiliki menjadikan harapan rakyat untuk membawa perubahan ke kehidupan yang lebih baik makin sulit terwujud.
“Para pelaku sibuk bertransaksi untuk kepentingan dirinya dan kelompok serta partainya. Dapat disimpulkan hanya orang kaya atau orang yang dibiayai yang bisa berkuasa dan menang dalam pemilu,” ungkap Buya Abbas dilansir dari kumparancom (14/8/2023).
“Maka tipis sekali harapan rakyat banyak terutama nasib mereka-mereka yang ada di lapis bawah akan bisa berubah,” tandasnya.
Dilansir dari cnnindonesia (12/8/2023), Cak Imin dalam pidato Kebudayaan di Gedung Joang mengatakan perihal ongkos politik anggota DPR. Sebuah biaya yang sangat mahal.
“Teman-teman saya yang jadi tiga empat kali itu kita-kira buat orang NU (Nahdlatul Ulama) akan sangat tidak mungkin jadi DPR di DKI Jakarta. Cost-nya sekitar Rp40 miliar,” ujar Cak Imin.