(IslamToday ID) – Institut Teknologi Bandung (ITB) meminta maaf atas isu dugaan kampanye LGBT dalam formular online kegiatan penyambutan mahasiswa baru (OSKM) tahun 2023. Pasalnya kasus ini viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
“ITB menyesali atas munculnya beberapa isu yang menjadi sorotan. Untuk itu ITB menyampaikan permohonan maaf atas segala kerisauan yang terjadi,” kata Sekretaris Institut ITB, Widjaja Martokusumo dilansir dari cnnindonesia, Rabu 23 Agustus 2023.
“Dalam hal ini, ITB memandang hal-hal tersebut sebagai bentuk perhatian dan masukan dari masyarakat,” tandasnya.
Kasus ini pun mendapat sorotan dari wartawan senior fnn, Djony Edward. Ia mengemukakan sejumlah fakta tentang dugaan kampanye propaganda LGBT dikampus yang dikenal sebagai kampus yang terkenal kultur keislamannya bagus hingga melahirkan sosok Imaduddin Abdurrahim atau bang Imad.
Berikut deretan fakta-fakta tentang kegiatan penyambutan 4.651 mahasiswa baru di ITB yang diadakan pada tanggal 16 sampai 19 Agustus 2023 yang dilansir dari fnn (22/8/2023): Pertama, pemberian panggung atau publikasi pada seorang lelaki tulen yang mengenakan pakaian perempuan. Rupanya anak ini adalah salah satu panitia bagian publikasi dan dalam satu postingan di sosial media pribadinya, anak ini terang-terangan dan bangga bahwa dirinya adalah banci (queer). Kedua, adanya acara yang menggunakan diksi yang selama ini digunakan oleh kaum pro-LGBT, seperti orasi pelangi. Ketiga, adanya acara dengan sponsor L’oreal dimana L’oreal menyebarkan kuesioner dan salah satu pertanyaanya adalah jenis kelamin. Namun form yang disediakan selain pilihan laki-laki dan perempuan, juga menyediaakan pilihan non-binary (tidak masuk kategori laki-laki maupun perempuan). Keempat, maskot OSKM ITB 2003 yang mengarah pada non-binary. Kelima, menurut pendapat para mahasiswa baru, ada satu fase di Hari ke-1 dimana mahasiswa dan mahasiswi baru ITB yang mayoritas muslim tersebut tidak mendapat kesempatan sholat maghrib. Ini terkesan disengaja oleh para panitia OSKM ITB, di sinilah seperti terjadi pergeseran akidah ITB, dari kampus tauhid menjadi kampus LGBT. Miris sekali.