(IslamToday ID) – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri memberikan komentarnya terkait dampak proyek hilirisasi nikel di Indonesia. Ia memperkirakan cadangan nikel di Indonesia hanya bisa bertahan untuk 13 tahun ke depan. “Indonesia paling gila, cuma 13 tahun (umur cadangan nikel), kalau seperti yang sekarang.
Ini kan smelter nambah terus, jadi bisa lebih cepat (habis),” kata Faisal dilansir dari cnnindonesia, Selasa 29 Agustus 2023. “Pak Jokowi enggak peduli sama itu, dapat Rp510 triliun dengan mengeruk semakin dalam kekayaan kita. Enggak dihitung sebagai ongkos, dampak lingkungannya enggak dihitung, enggak benar,” tandasnya. Hal ini dengan mengutip data United States Geological Survey (USGS), ia menyebut Indonesia memiliki cadangan nikel 21 juta metrik ton.
Jumlah tersebut sama dengan jumlah cadangan nikel Australia. Meskipun begitu terdapat perbedaan yang signifikan terhadap umur cadangan nikelnya. Hal ini salah satunya jumlah pengerukan nikel tahunan yang dilakukan oleh Indonesia jauh lebih banyak yakni 1,6juta metrik ton per tahun sementara Australia hanya 160 ribu metrik ton. Alhasil usia cadangan nikel Australia jauh lebih panjang hingga 131 tahun, sehingga bisa dinikmati anak cucu dan generasi berikutnya.