(IslamToday ID) – Harga beras di berbagai daerah di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Musim kemerau, el nino disebut-sebut sebagai salah satu pemicu yang menghambat produksi beras Indonesia.
“Memang terjadi perlambatan produksi akibat El Nino. Namun dapat teratasi,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi dilansir dari republikacoid, 1 September 2023.
Harga beras mengalami kenaikan yang berubah-ubah sejak awal Juni lanjut hingga bulan Juli dan puncaknya hingga awal September. Pada bulan Juni lalu menurut data Pusta Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat harga beras jenis medium telah tembus Rp 13.100 per kg dari sebelumnya Rp 12.650 per kg.
Sementara itu pada pekan kedua Agustus 2023 lalu, harga beras di Palangkaraya naik menjadi Rp 28.000,00 per kilogramnya. Pada periode yang sama di Sumatra Barat harga rata-rata beras tembus di angka Rp 16.350,00 per kg.
Dilansir dari kontancoid (4/9) pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras yakni beras medium zona 1 Rp 10.900/kg, zona 2 Rp 10.909/kg, zona 3 Rp 11.800/kg. Kemudian HET beras premium zona 1 Rp 13.900/kg, zona 2 Rp 14.400/kg, zona 3 Rp 14.800/kg. Artinya harga beras yang berada di pasaran jauh lebih tinggi dari HET yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (NFA).
Merespon keluhan masyarakat pemerintah melalui Bulog mengeluarkan program Stabilitas Pangan dan Harga Pangan (SPHP) dengan menyediakan beras murah seharga Rp 47.000 per kg. Beras murah tersebut rencananya dijual oleh Bulog kepada ritel-ritel dan pasar tradisional.
“Ini langkah-langkah pemerintah langsung menyentuh di lini masyarakat. Rata sudah di atas HET (harga eceran tertinggi), kita intervensi dengan beras-beras dari Bulog, tadi ada Rp 47.0pp untuk 5 kg. Itu kenapa harapan kita agar masyarakat tidak usah panik, karena penyalurannya ini Bulog salurkan ke pasar-pasar dan ritel-ritel,” ucap Dirut Perum Bulog, Budi Waseso dilansir dari detikcom, 28 Agustus 2023.