(IslamToday ID) – Aparat kepolisian masih nekad menggunakan gas air mata untuk menghadapi masyarakat sipil setelah sempat menuai kritik keras dalam tragedi Kanjuruhan. Terbaru penggunaan gas air mata yang terjadi di Pulau Rempang, Batam yang membuat anak-anak sekolah ketakutan dengan dalih yang sama tertiup angin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa dalam bentrokan yang terjadi antara aparat dan warga sipil di Pulau Rempang, Batam pada Kamis (7/9) kemarin adalah karena tiupan angin.
“Yang ada karena tindakan pengamanan oleh aparat kepolisian dengan menyemprotkan gas air mata ketiup angin, sehingga terjadi gangguan penglihatan untuk sementara,” kata Ramadhan dilansir dari tempocoid, Selasa 12 September 2023.
Tragedi di Pulau Rempang mengingatkan terhadap tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022 lalu. Insiden oleh angin ini sempat membuat Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi divonis bebas oleh Pengadilan Negeri Surabaya pada 16 Maret 2023 lalu.
“Penembakan gas air mata yang dilakukan anggota Samapta dalam komando terdakwa Bambang saat itu asap yang dihasilkan tembakan gas air mata pasukan terdorong angin ke arah selatan menuju ke tengah lapangan,” kata Ketua Majelis Hakim Abu Achmad Sidqi Amsya, saat membacakan putusan, Kamis, 16 Maret 2023.