Baca JugaPostingan Lainnya
(IslamToday ID) – Polemik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau yang diikuti dengan adanya konflik antara warga dan pemerintah belum juga selesai. Sejumlah lembaga sipil dan negara memberikan kritik kerasnya terhadap tindakan pemerintah yang memaksakan ‘Rempang Eco City’.
1) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)
Walhi mengungkapkan jika keberadaan proyek Rempang Eco City menyatakan pemerintah berpeluang rugi dalam investasi Rempang. Pemeringtah dinilai hanya fokus pada dampak ekonomi yang dihasilkan, namun tidak fokus pada apa yang hilang.
“Kita bangkrut secara sosial, ekonomi, dan ekologi. Kita bukan tumbuh. Apalagi untuk memperbaiki kerusakan alam akibat proyek membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ujar Manager Kampanye Pesisir dan Laut Walhi Indonesia, Parid Ridwanuddin.
2) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS)
KontraS memberikan kritik terhadap kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai tidak konsisten dengan janji politiknya pada tahun 2019. Pasalnya sejumlah proyek pemerintah yang mengatasnamakan proyek strategis nasional (PSN) seperti konflik Wadas, konflik agrarian di proyek Mandalika telah banyak memakan korban dalam proyek nikel di Pulau Obi di Maluku Utara.
“Memakan banyak korban, melakukan pengusiran, dan kekerasan terhadap masyarakat, itu tidak sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi tahun 2019,” kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Dimas Bagus Arya.
3) Komnas HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengindikasikan adanya dugaan pelanggaran HAM dalam rangkaian proyek Rempang Eco City. Salah satunya terkait rencana merelokasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat Rempang.
“Kebijakan negara tidak boleh diskriminatif, tidak boleh melakukan relokasi paksa yang merupakan bentuk pelanggaran HAM,” ucap Koordinator Subkomisi Penegakan Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing.
4) Ombudsman RI
Anggota Ombudsman RI, Johannes Widijantoro meragukan komitmen pemerintah terkait kesejahteraan masyarakat Rempang dengan hadirnya investasi asing di Rempang. Terutama terkait siapa yang nantinya akan dipekerjakan di sana.
“Nggak bisa menjawab bahwa itu menciptakan sekian lapangan pekerjaan. Pertanyaannya juga, siapa yang nanti bekerja di situ?” tutur Widijantoro.07:12