(IslamToday ID) – Proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah rampung, pemerintah bahkan telah meresmikannya pada Senin 2 Oktober 2023. Pada saat yang sama utang Indonesia ke China juga harus menumpuk utang hingga Rp 79 triliun.
Dilansir dari bisniscom (2/10/2023), proyek KCIC/ Whoosh awalnya diprediksi menghabiskan anggaran US$ 6,07 M atau setara Rp 94, 1 triliun (Kurs Rp 15.514,00). Indonesia pun meminjam ke China melalui China Development Bank (CBD) hingga 75% atau Rp 70,5 triliun.
Perjalanan proyek ambisius itu bahkan menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar US$ 1,2 M atau sekitar Rp 18,6 triliun. Beban pembengkakan biaya pun harus ditanggung oleh dua negara, Indonesia harus menanggung beban hingga Rp 11,1 triliun.
Lagi-lagi Indonesia memilih menerima tawaran utang China melalui CBD senilai Rp 8,5 triliun dengan bunga 3,4% selama 30 tahun atau 360 bulan. Maka total utang Indonesia mencapai Rp 79 triliun.
Cicilan utang yang ditanggung oleh Indonesia dihitung berdasarkan Rp 79 triliun dibagi 360 bulan. Hasilnya Rp 219,44 miliar per bulan.
Selanjutnya hitungan bunga utang per bulan yang harus ditanggung oleh Indonesia ialah menghitung jumlah total utang Rp 79 triliun dikalikan dengan 3,4% lalu dibagi 360 bulan. Hasilnya Rp 7,46 miliar per bulan.
Artinya Indonesia harus mengangsur cicilan utang perbulan serta bunga per bulan mencapai Rp 226,9 miliar selama 360 bulan lamanya.