(IslamToday ID) – Warga masyarakat Rempang membantah klaim Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia tentang warga yang mau direlokasi. Bahkan hingga satu bulan sejak unjukrasa yang berakhir ricuh di depan Kantor BP Batam pada 11 September 2023 lalu, warga masih terus melakukan unjukrasa.
Dilansir dari cnnindonesia (11/10/2023), warga Rempang yang melakukan unjukrasa terus berdatangan sejak pukul 08:00 WIB pagi. Mereka datang berbondong-bondong dengan menggunakan motor, truk, mobil memadati Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang,
“Mereka berkumpul sejak pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Warga terus berduyun-duyun datang menggunakan sepeda motor, truk dan kendaraan roda empat lain,” ungkap Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur.
Dilansir dari liputan6com (6/10/2023), menurut penuturan salah seorang warga RW 01 Rempang Cate yang tidak disebutkan namanya itu mengungkapkan jika mereka yang sepakat relokasi adalah para pendatang bukan warga asli. Selain itu mereka juga merupakan pegawai pemerintah Batam.
“Mereka itu pendatang. Bekerja sebagai pengelola kebun, sebagian pegawai Pemkot Batam dan Pegawai BP Batam,” ujar warga.