(IslamToday ID) – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan kekecewaanya atas terjadinya dinasti politik yang dilakukan dengan menerabas aturan hukum perundang-undangan. Partainya mendengarkan aspirasi tentang adanya ambisi kekuasaan penguasa yang berujung terjadinya rekayasa hukum lewat Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami mendengarkan dari para budayawan para seniman, para ahli hukum tata negara, dari para ilmuan dari perguruan tinggi, semua menyuarakan hal yang sama bahwa demokrasi yang liberal yang kapitalistik, dan juga mendorong untuk politik dinasti,” kata Hasto dihadapan para wartawan dilansir dari kompastv edisi, Jumat 27 Oktober 2023.
“Kami (juga) dengarkan dengan seksama dengan jernih adalah suara-suara ketika oleh ambisi kekuasaan itu kemudian hukum mencoba direkayasa melalui Mahkamah Konstitusi,” tandasnya.
Dilansir dari tempocoid (27/10), tudingan melakukan dinasti politik dalam beberapa hari terakhir mengarah pada Presiden Jokowi. Hal ini terjadi setelah putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
“Presiden Jokowi bisa saja berkilah keikutsertaan anak dan menantunya dalam pemilihan kepala daerah tak menyalahi aturan dan merupakan hak warga negara. Namun, tak bisa dimungkiri, ketika seorang presiden menjadi pai bagi sanak keluarganya yang maju dalam pilkada, mereka akan mendapat keuntungan dan kemudahan dibanding kandidat lain,” tulis Majalah Tempo.