(IslamToday ID) – Ekonom dan Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono mengungkapkan jika proyek ambisius pemerintahan Presiden Jokowi, Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi ‘warisan’ paling bermasalah. Terutama kepada presiden terpilih periode 2024 sampai 2029.
“Akan menyulitkan siapa pun presiden mendatang yang akan terpilih. Semua pasangan capres harus benar-benar memikirkan ulang secara serius jika ingin melanjutkan IKN,” kata Yusuf dilansir dari tempocoid, Senin 30 Oktober 2023.
Yusuf menjelaskan jika proyek IKN merupakan proyek paling tidak demokratis sejak perencanaan. Gagasan IKN yang diwacanakan pada tahun 2019 itu diputuskan dalam waktu singkat.
Penyusunan draft rancangan undang-undang IKN juga disusun secara terburu-buru. Baru diserahkan ke DPR pada akhir 2021, lalu disahkan pada Januari 2022, baru setahun direvisi pada Januari 2023 dan Oktober 2023 disahkan.
“Selayaknya dibahas mendalam dan ditetapkan dengan sangat berhati-hati, hanya dalam 43 hari pembahasan, UU IKN disahkan pada Januari 2022,” ujar Yusuf.
“Berselang setahun, pada Oktober 2023, UU IKN direvisi, bukan untuk mengakomodasi aspirasi publik, namun untuk memenuhi keinginan investor,” tandasnya.
Selanjutnya dari tiga kandidat calon presiden dan caon wakil presiden, dua diantaranya mencantumkan komitmennya untuk melanjutkan pengembangan IKN. Mereka adalah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Percepatan Penyelesaian IKN. Komitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik,” tulis Ganjar-Mahfud dalam dokumen visi misinya.
“Melanjutkan pemerataan ekonomi, penguatan UMKM, dan pembangunan IKN,” tertulis dalam halaman khusus 17 program prioritas Prabowo-Gibran.
Sementara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam visi-misinya menginginkan Kalimantan sebagai kawasan ekonomi hijau.
“Serta memastikan perbaikan kerusakan lingkungan, utamanya deforestasi dan pencemaran limbah,” tulis pasangan Anies-Cak Imin.
Pasangan ini mencantumkan 9 rencana strategis mereka di Kalimantan, diantaranya menjadikannya sebagai lumbung energi terbarukan, memastikan bagi seluruh kota dan desa teraliri listrik, terhubung internet, tersedia air bersih, membangun pabrik industri padat karya, dan mewujudkan pembangunan infrastruktur kereta.