(IslamToday ID) – Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis menanggapi wacana naiknya biaya haji tahun 2024 yang diusulkan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Pemerintah mengusulkan biaya haji tahun 2024 mendatang akan naik menjadi Rp 105juta per jemaah.
Kyai Cholil menjelaskan jika kenaikan biaya haji menjadi di atas Rp 100juta itu diniali sangat mahal. Ia pun meminta pemerintah perlu memberikan subsidi ataupun dimungkinkan sejumlah alternatif kebijakan.
“Kenaikan ongkos haji di atas 100 jt itu termasuk mahal. Kalaupun pemerintah tak mau mensubsidinya tapi ongkosnya ditekan lebih murah lagi,” kata Kyai Cholil.
“Caranya ialah mengurungi hari pelaksanaan haji, upamanya hanya 20 hari saja, petugas haji dikurangi jumlahnya, atau makannya lebih murah,” tandasnya.
Wacana tersebut pun mendapat reaksi keras sejumlah anggota DPR. Kenaikan biaya haji dinilai akan membebani para calon jemaah haji.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis misalnya mengungkapkan bahwa mahalnya ongkos haji berkaitan dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Selain itu juga biaya untuk akomodasi pesawat, belum lagi fenomena mark up oleh maskapai penerbangan.
“Sekarang yang menjadi ukuran kenaikan biaya haji itu kan nilai tukar rupiah kemudian biaya akomodasi. Menurut kami, nilai tukar rupiah sebelumnya sudah diperhitungkan oleh pemerintah,” ujar Iskan dilansir dari kompastv, Kamis 16 November 2023.
“Sebetulnya yang menjadi penyebab biaya haji bengkak itu kan di biaya penerbangan dan nilai tukar rupiah ya, menurut kami, di musim haji banyak sekali pihak maskapai yang melakukan mark up. Itu juga menjadi penyebabnya,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kemenag mengusulkan biaya haji tahun 2024 mengalami kenaikan. Biaya haji rata-rata per orang menjadi Rp 105juta.
“Untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi, pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jamaah Rp105.095.032,” kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dilansir dari cnnindonesia, Senin 13 November 2023.