(IslamToday ID) – Kesepakatan genjatan senjata yang dimulai pada Jum’at pagi kemarin (24/11/2023) diwarnai dengan insiden penembakan yang dilakukan oleh pasukan Israel. Peristiwa ini terjadi setelah dua jam dimulainya genjatan senjata di hari pertama antara Israel dan Hamas.
Aksi pasukan Israel tersebut dilakukan untuk mencegah warga Gaza yang selama ini mengungsi untuk kembali pulang ke rumahnya.
“Pasukan Israel menembaki warga Palestina yang mencoba pulang ke rumah mereka di timur Maghazi, Gaza Tengah,” jurnalis Middle East Eye, Maha Hussaini dilansir dari cnnindonesia, Jumat 24 November 2023.
Dilansir dari republikacoid (25/11/2023), hari pertama genjatan senjata telah diwarnai insiden berdarah yang menewaskan 2 orang warga Gaza dan melukai 11 orang lainnya.
Seorang jurnalis Associated Press mengungkapkan jika ia melihat dua orang jenazah dilarikan di rumah sakit di kota Deir al-Balah di bagian selatan Gaza. Mereka mengalami luka tembak pada bagian kakinya.
Warga Gaza dilarang untuk kembali ke bagian utara Gaza selama masa genjatan senjata. Larangan tersebut ditandai dengan adanya tembakan yang dilakukan kepada warga sipil Palestina pada hari pertama genjatan senjata.
“Warga Gaza, pergerakan penduduk dari selatan Jalur Gaza ke utara tidak akan diizinkan dengan cara apa pun,” tegas juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan berbahasa Arab yang diposting ke media sosial X dilansir dari detikcom, 25 November 2023.
“Kami mengimbau Anda untuk tidak mendekati pasukan militer dan area-area sebelah utara Lembah Gaza. Luangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan urusan Anda,” imbuhnya .