(IslamToday ID) – Para guru se-Indonesia baru saja merayakan hari guru nasional (HGN) Tahun 2023 pada 25 November 2023. Sayangnya nasib para guru belum mendapat perhatian serius dari tiga kandidat capres/cawapres yang ada. Sejumlah isu tentang kesejahteraan guru misalnya belum juga menjadi perhatian. Padahal sebuah fakta yang ironis terjadi di Indonesia dengan adanya data OJK yang menyebut korban pinjaman online (pinjol), 42%nya adalah guru.
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim mengungkapkan kritiknya atas isi misi dan program semua kandidat capres/cawapres. Mereka belum menyentuh akar permasalahan pendidikan dan guru di Indonesia. “Isi misi dan program para capres masih bersifat populis dan belum menyentuh akar masalah pendidikan dan guru,” kata Satriawan dilansir dari republikacoid, Selasa 28 November 2023.
“Terlebih, isu tersebut selalu menjadi isu utama seiring dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 42 persen masyarakat Indonesia yang terjerat pinjaman online berprofesi sebagai guru,” imbuhnya. Kondisi ini karena jumlah penghasilan guru honorer yang sangat rendah hanya Rp 300ribu sampai Rp 500ribu per bulan. Jumlah tersebut bahkan harus dicicil tiga bulan sekali. Problem lainnya masih ada 1,6 juta guru yang belum memiliki sertifikat sebagai pendidik. Terutama guru-guru yang mengajar sebelum tahun 2015. Dalam kondisi ini masih ada lagi guru-guru yang belum mendapat penempatan di daerah. Masih ada 62ribu guru yang tidak mendapat formasi di pemda.
Hal lainnya ialah rasio perbandingan guru dan murid yang masih perlu perbaikan. Mengingat saat ini jumlah guru hanya 3,3juta, sementara jumlah siswa 50 juta murid untuk semua jenjang pendidikan.