(IslamToday ID) – BUMN Karya, PT Wijaya Karya (WIKA) mencatat kerugian besar hingga Rp 5,84 triliun, meningkat 209 kali lipat lebih besar di banding tahun 2022, yakni Rp 27,96 miliar.
Kerugian WIKA membengkak menjadi Rp 4,51 triliun dibandingkan periode yang sama di kuartal III tahun 2022. Saat itu WIKA mengalami rugi bersih hingga Rp 595,95 miliar.
Sementara itu dilansir dari kumparancom, Senin 4 Desember 2023 manajemen WIKA dalam laporan keuangannya menyebut adanya proyek kereta cepat. Laporan tersebut mencatat bahwa pada tanggal 30 September 2023, saldo pekerjaan proyek konstruksi kereta cepat Jakarta Bandung sebesar Rp 4,69 triliun.
“Pada 30 September 2023, KSO WIKA-CRIC-CRDC-CREC-CRSC mencatat saldo pekerjaan dalam proyek konstruksi (PDKPK) atas proyek High Speed Railway Jakarta Bandung milik KCIC sebesar Rp 4,69 triliun, yang merupakan klaim atas cost over run,” Laporan Manajemen WIKA.
Sementara itu pada tahun 2021 lalu, WIKA yang semula menjadi pemimpin konsorsium pengembangan kereta cepat digeser oleh PT KAI.
“KAI akan menggantikan peran WIKA sebelumnya sebagai leading sponsor. Selain itu, lanjutnya, KAI akan melakukan setoran modal porsi PTPN VIII dan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) yang belum disetorkan. PMN terkait kekurangan setoran modal konsorsium BUMN jumlahnya sekitar Rp4,3 triliun. Dengan demikian KAI juga dan mengambil alih porsi saham sebesar yang belum disetorkan oleh PTPN VIII dan Jasa Marga,” ungkap Juru Bicara Kemenkomarves Jodi Mahardi dilansir dari bisniscom (21/10/2021).