(IslamToday ID) – Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) mengecam tindakan salah satu kader PSI Ader Armando. Mereka juga mengultimatum PSI untuk memberikan sanksi tegas kepada Ade jika tidak maka simbol-simbol PSI akan dibersihkan dari Yogyakarta.
“Kalau tidak ada sikap yang jelas dari PSI kepada Ade Armando, kita rakyat Yogya akan bersihkan simbol-simbol PSI di Yogya. Kita bersihkan PSI dari Yogya, dan tadi kader-kader PSI tidak keberatan,” kata Koordinator Paman Usman, Widihasto Wasana Putra republikacoid, Senin 4 Desember 2023.
“Kita akan copoti baliho-baliho PSI di Yogya yang bertebaran banyak sekali itu. Ngapain dia bertengger disitu kalau dia menghina rakyat Yogya, kita minta PSI secara organisasi bersikap terhadap Ade Armando,” tandasnya.
Massa PSI yang menggeruduk Kantor DPW PSI pada Senin (4/12) memberikan batas waktu hingga Rabu 6 Desember 2023. Pernyataan Ade Armando dinilai telah melukai hati rakyat Yogyakarta.
“Ini adalah aspirasi masyarakat, menyuarakan kepentingan masyarakat DIY yang kita tahu perjuangan UU Keistimewaan melalui proses yang sangat panjang, dan Yogya kita tahu menjadi bagian yang sah dari NKRI sejak proklamasi kemerdekaan RI. Tidak bisa begitu saja dilecehkan oleh kader PSI. Kita beri waktu dua hari sampai Rabu untuk PSI melakukan sikap,” tegas Hasto.
Berikut pernyataan Ade Armando seblum akhirnya meminta maaf atas pernyataanya yang sembrono tersebut. Semua berawal dari sikapnya yang mengkritik aksi BEM UI dan BEM UGM.
“Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan,” ucap Ade dilansir dari, detikcom, Selasa 5 Desember 2023.
“Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X,” imbuhnya.