IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Sunan Kudus, Qadhi dan Panglima Perang Kesultanan Demak

Makam Sunan Kudus. Foto: ITD/Tori Nuariza

Home Ulas Nusa

Sunan Kudus, Qadhi dan Panglima Perang Kesultanan Demak

Sabtu, 25 Apr 2020 • 17:51
Reading Time: 5 mins read
by Islam Today
  • Islam Today

(IslamToday ID) — Sunan Kudus merupakan salah satu tokoh penyebar Islam di tanah Jawa yang memiliki pengaruh luas dan signifikan dalam perjuangan dakwah Islam pada pertengahan tahun 1500-1550 M.

Inskripsi yang menjelaskan sosoknya pada Masjid Sunan Kudus (Al-Aqsha) di kota Kudus, Jawa Tengah menekankan dua gelar yang begitu prestisius yakni Syaikhul Islam dan al-Qadhi. Pada artikel kali ini, akan diulas mengenai jejak silsilahnya dan perjuangannya sebagai Qadhi dan Panglima Perang Kesultanan Demak.

Kompleks Makam Sunan Kudus. Foto: ITD/Tori Nuariza

Silsilah Sunan Kudus

Berdasarkan catatan naskah-naskah historiografi tradisional seperti Babad Tanah Jawa Naskah Drajat, Wali Sana Babadipun Para Wali, Babad Cirebon, Sejarah Hidup Wali Songo serta informasi lisan dari penduduk setempat, Agus Sunyoto menyimpulkan bawa silsilah Sunan Kudus yang bernama Asli Ja’far Shadiq adalah cucu buyut dari Syaikh Ibrahim Asmarakandi, yang makamnya berada di wilayah Gesikharjo, Palang Tuban. Sebab  ayahanda Ja’far Shadiq yang bernama Usaman Haji alias Sunan Udung adalah putra Raja Pandhita Gresik yang bernama Ali Murtadho, kakak kandung Raden rahmat (Sunan Ampel).

Atas alasan ini pula, Sunan Udung diketahui pernah diangkat menjadi Imam Agung Masjid Demak Keempat dengan Gelar Penghulu Rahmatullah ing Udung kemudian Sunan Kudus menggantikannya sebagai Imam kelima Masjid Agung Demak. Diketahui pula Sunan Udung mendapatkan seorang Istri yang berasal dari Al Quds di wilayah Palestina. Dari perkawinan inilah kemudian lahirlah seorang Ja’far Shodiq.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Solichin Salam dalam bukunya Ja’far Shadiq, Sunan Kudus menambahkan tentang hubungan kekeluargaan Sunan Kudus dengan keluarga besar Sunan Ampel yaitu, bahwa Ja’far Sadiq setelah memasuki masa dewasa beliau menikah dengan Dewi Ruhil, putri dari Raden Makdum Ibrahim yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Bonang. Dari pernikahannya dengan Dewi Rukhil ini, Sunan Kudus mendapatkan seorang anak laki-laki yang diberinya nama Amir Hasan.

Baca JugaPostingan Lainnya

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Selain menikah dengan Dewi Rukhil, Sunan Kudus juga diketahui menikah dengan putri dari Adipati Terung salah satu penguasa Majapahit. Dari pernikahannya ini diperoleh delapan anak yaitu; Nyai Ageng Pembayun, Panembahan Palembang, Panembahan Mekaos Honggokusumo, Panembahan Kodhi, Panembahan Karimun, Panembahan Joko, Ratu Pakojo dan Ratu Prodobinabar. Dari delapan orang putra-putri Sunan Kudus ini, kesemuanya menjadi tokoh-tokoh penting di Jawa.

Secara keilmuan, Sunan Kudus adalah sosok wali yang dikenal sangat faqih dalam ilmu Ke-Islaman maupun ilmu tata negara, militer dan arsitektur. Hal ini tak lepas dari peran guru-guru yang mendidik Ja’far Shodiq muda maupun ketertarikan dirinya sendiri dalam mencari ilmu.

Menurut Agus Sunyoto, riwayat keilmuan Ja’far Shodiq setidaknya diperoleh dari Ayahnya Sunan Udung. Beliau selain ahli dalam ilmu agama karena mendapatkan bimbingan langsung dari Ali Murtadha ayahnya serta Sunan Ampel pamannya, juga menguasai ilmu kemiliteran.

Selain dari ayahnya Ja’far Shodiq disebutkan Ia juga pernah berguru kepada Sunan Giri dan Kyai Telingsing. Adapun terkhusus Kyai Telingsing, beliau dikenal sebagai salah satu ulama besar berdarah China. Konon, kedatangannya ke Jawa bersamaan dengan momentum Laksamana Cheng Ho. Dari beliaulah Ja’far Shodiq diajarkan berbagai ilmu agama, hukum, arsitektur dan teknologi pengolahan besi untuk senjata maupun alat-alat pertukangan.

Selain berguru di Jawa, Sunan Kudus diketahui juga pernah melancong ke Timur Tengah. Menurut catatan Solichin Salam setidaknya Ja’far Shadiq pernah singgah di India dan menetap lama di Arab. Disebutkan pula selama di Arab, Ja’far Shadiq dipercaya sebagai pemimpin rombongan jamaah haji dari Nusantara atau Jawi oleh karena itulah beliau juga dikenal dengan nama Imam Haji.

Masjid Menara Kudus. Foto: ITD/Tori Nuariza

Panglima Perang dan Qadhi Kesultanan Demak

Sebelum menatap di Kudus, Ja’far Shadiq bertempat tinggal di Kota Praja Demak, hal ini karena ayahandanya menjabat sebagai  Imam masjid Agung. Dalam kurun waktu menjelang akhir abad 15, kondisi Tanah Jawa jatuh dalam berbagai kekacauan akibat perebutan tahta kerajaan Majapahit yang tidak kunjung usai.  Dampaknya, beberapa wilayah yang dipimpin oleh keturunan Majapahit mulai memisahkan diri dari kekuasaan pusat dan membentuk pemerintahan mandiri, salah satunya adalah Demak.

Penguasa Demak saat itu, Sultan Abdul Fatah adalah anak kandung dari Raja Majapahit yang berkuasa yaitu Prabu Brawijaya V. Ditengah usahanya membangun Kesultanan Demak, dirinya dikejutkan dengan adanya peristiwa pemberontakan Girindra Wardhana terhadap kekuasaan ayahnya sebagai Raja Majapahit yang sah. Diketahui bahwa Prabu Girindra Wardhana berhasil mengalahkan Majapahit dan mengusir Raja keluar dari Trowulan ibukota kerajaan.

Mengetahui kenyataan ini, Sultan Abdul Fatah segera memerintahkan pasukan Demak untuk memukul pasukan Girindawardhana. Beberapa sumber seperti Babad Tanah Jawi, Pararaton, Babad Demak memiliki beberapa perbedaan, namun juga memiliki kesamaan yang dapat diambil benang merahnya, yaitu dalam usaha mengalahkan Majapahit pasukan Demak harus terlibat dalam sejumlah perang besar. Salah satu peperangan yang terjadi, diketahui Pasukan  Demak dipimpin oleh Sunan Udung sebagai Senopati Manggoloyudha.

Namun dibawah kepemimpinannya Sunan Udung gagal mengalahkan Majapahit bahkan dirinya gugur ditangan Adipati Terung adik Sultan Abdul Fatah bernama asli Raden Husein yang mengabdi kepada Majapahit Girindra Wardhana. Dengan gugurnya Sunan Udung, terpaksa pasukan Demak ditarik mundur guna kembali mempersiapkan perbekalan dan menyusun strategi baru. Setelah melakukan persiapan yang matang maka pada tahun 1481 M, disiapkan sejumlah pasukan yang besar untuk diberangkatkan dalam ekspedisi penyerangan ke jantung ibukota Majapahit Girindrawardhana.

Untuk ekspedisi kali ini dipimpin oleh Sunan Kudus (Ja’far Shadiq) sebagai Senapati Manggolo Yudho. Beliau memiliki dua keris yang dinamakan ‘Ciptaka’ dan ‘Cintaka’ serta diiringi dua panji berwarna hijau. Selain Sunan Kudus, turut juga menyertai peperangan ini diantaranya Sunan Giri, Sunan Mejagung dan Sunan Gunung Jati.

Adapun jumlah pasukan Demak adalah 9.100 orang. Pasukan itu terdiri atas 40 Prajurit dari Campa, 7 prajurit Mejagung, 40 santri Cirebon, 7 prajurit dari Gunung Srandil, Sunan Maulana Maghribi membantu dengan 7 prajurit khusus dari Andalusia, santri Sunan Kalijaga sebanyak 40 orang, 7 prajurit dari Malaka, 40 prajurit dari Aceh, 7 prajurit dari Sukadana dan sisanya prajurit dari Demak. Adapun persenjataan yang dibawa diantaranya keris, golok, pedang, tombak dan panah. Khusus untuk pasukan pemanah api, mereka memiliki kesatuan khusus yang diberi nama pasukan sorogenen.

Setelah dipimpin doa dan memohon perlindungan serta kemenangan kepada Allah SWT, maka pasukan besar Demak bergerak dan melakukan strategi supit urang (pengepungan) dalam melawan tentara Majapahit Girindra Wardana. Pasukan Demak dipecah kedalam kesatuan-kesatuan mengelilingi wilayah musuh. Di malam hari mereka banyak membuat api unggun sehingga pasukan Majapahit Girindra Wardana sempat gentar, mengira pasukan Demak berjumlah sangat banyak. Setelah matahari terbit, perang pun pecah dengan sengit. Dengan adanya pasukan-pasukan khusus dari berbagai wilayah, nampak pasukan Demak tak butuh waktu lama untuk bisa menggempur pasukan Girindra Wardhana. Mereka kocar-kacir banyak yang melarikan diri. Pasukan Demak terus merangsek maju, hingga sampai di kotapraja Trowulan, ternyata istana sudah dikosongkan.

Inskripsi dan Ruang Imam Masjid Sunan Kudus. Foto: ITD/Tori Nuariza

Melihat kondisi yang tidak memungkinkan melakukan perlawanan maupun melarikan diri, akhirnya Girindra Wardhana menyerahkan diri sebagai tawanan. Sementara itu, Adipati Terung adik dari Raden Patah tidak mau menyerahkan diri dan memilih untuk melarikan diri. Peristiwa besar dan keunggulan akhlak Raden Patah nampak jelas pada peristiwa setelah penyerahan diri oleh Girindra Wardana. Bukannya mendapatkan hukuman mati ataupun dijadikan tawanan seumur hidup, tetapi justru Girindra Wardhana mendapat pengampunan dari Raden Patah dan diberikan wilayah Majapahit namun posisinya dibawah vassal dari Demak. Sementara itu, nasib Adipati Terung yang awalnya enggan menyerah akhirnya juga memutuskan untuk bergabung dan mengabdikan diri kepada kepemimpinan kakaknya Sultan Abdul Fatah.

Kegemilangan kepemimpinan militer Sunan Kudus juga mampu dibuktikan dalam upaya pemberantasan gerakan kudeta yang dilakukan oleh Ki Ageng Pengging. Diriwayatkan dalam berbagai literasi tradisional seperti Serat Walisana maupun Serat Kandha, Sunan Kudus berhasil menangkap dan mengqisash Ki Ageng Pengging akibat ulahnya yang tidak mau membayar upeti wajib kepada Demak sekaligus mengamalkan ajaran yang menyimpang. Ajaran tersebut diketahui ia dapatkan dari gurunya Syekh Siti Jenar. Karena ulahnya tersebut, dinilai telah melanggar syariat dan Demak memerintahkannya untuk bertaubat, namun dengan penuh kesombongan Ki Ageng Pengging justru malah menantang kekuasaan Demak, maka dari itu tak ada jalan lain kecuali harus diambil tindakan hukum yang tegas.

Sementara itu, selain menjadi komandan militer, atas kedalam ilmu fiqih dan ketatanegaraan yang dimiliki oleh Sunan Kudus, pada masa berdirinya Kesultanan Demak, beliau diminta bersama Sunan Giri untuk menyusun sebuah kitab undang-undang yang akan diterapkan sebagai sumber hukum kesultanan. Dari usaha yang dilakukan kedua tokoh tersebut, maka lahirlah sebuah kitab hukum undang-undang pidana maupun perdata yang disebut “Angger-Angger Suryangalam”. Dari sinilah kemudian Sunan Kudus juga dipercaya sebagai salah satu Qadhi atau Hakim Agung di Kesultanan Demak, hingga akhirnya beliau memutuskan untuk menetap di daerah Kudus dan meletakan semua jabatan yang beliau emban selama mengabdi kepada Kesultanan Demak.

Penulis: Muh Sidiq HM

Redaktur: Tori Nuariza

 

Sumber:

Agus Sunyoto. 2016. Atlas Walisongo. Tangerang Selatan:Pustaka IIIMaN

Solichin Salam. 1986. Ja’far Shadiq, Sunan Kudus. Kudus: Menara Kudus.

Rahimsyah,MB.2008. Kisah Walisanga Para Penyebar Islam Di Tanah Jawa. Surabaya: Mulia Jaya.

 

Share :
Continue Reading
Tags: “Angger-Angger Suryangalam”Adipati TerungAgus SunyotoBabad DemakBabad Tanah Jawa Naskah DrajatBabad Tanah JawiDakwah Sunan KudusDakwah WalisongoGirindra WardhanaIslamisasi Tanah JawaJa'far ShadiqPanglima Perang Kesultanan DemakPararatonpasukan Demakpemberontakan Girindra WardhanaPrabu Brawijaya VQadhi Kesultanan DemakSejarah Hidup Wali SongoSenapati Manggolo YudhoSerat KandhaSolichin SalamSultan Abdul FatahSunan GiriSunan KudusSunan Kudus (Ja’far Shadiq)Sunan UdungTokoh DemakTrowulan

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Rusia dan Ukraina Bertukar Ratusan Tahanan 

Rusia dan Ukraina Bertukar Ratusan Tahanan 

14 menit ago
0

Batasan Pengamanan TNI Terhadap Kejaksaan Harus Jelas Agar Tak Ada Kesan Militerisasi

Batasan Pengamanan TNI Terhadap Kejaksaan Harus Jelas Agar Tak Ada Kesan Militerisasi

43 menit ago
0

KPK Tegaskan Tak Ada Motif Politik soal Penyitaan Buku Catatan Hasto

KPK Dukung Instruksi Gaya Hidup Sederhana Hakim: Selaras dengan Semangat Anti-Korupsi

2 jam ago
0

Menlu Iran Sebut Pengayaan Uranium Tidak Dapat Dinego Dalam Perundingan dengan AS

Iran Ancam Israel Jika Serang Fasilitas Nuklir: AS Dianggap Ikut Bertanggung Jawab

12 jam ago
0

Dokumentasi Operasi Bali Becik oleh Satuan Tugas Bali Becik yang terdiri dari tim Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan serta kantor Imigrasi se-Bali, dengan dibantu pecalang desa. Operasi dilakukan pada 19–21 Mei 2025. Foto: Istimewa.

Imigrasi Grebek 62 Lokasi di Bali, Jaring 23 WNA Bermasalah dalam Operasi Bali Becik

13 jam ago
0

AS Pertimbangkan Tarik 4.500 Pasukan dari Korsel

AS Pertimbangkan Tarik 4.500 Pasukan dari Korsel

13 jam ago
0

Next Post
Sunan Kudus, Qadhi dan Panglima Perang Kesultanan Demak

Masjid Al Aqsha, Jejak Dakwah Sunan Kudus

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Rusia dan Ukraina Bertukar Ratusan Tahanan 
  • Batasan Pengamanan TNI Terhadap Kejaksaan Harus Jelas Agar Tak Ada Kesan Militerisasi
  • KPK Dukung Instruksi Gaya Hidup Sederhana Hakim: Selaras dengan Semangat Anti-Korupsi

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
  • Custom channel Custom Link