IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Ekskavasi Situs Bongal Temukan Jejak Kehidupan Masa Silam

Ekskavasi Situs Bongal -Tim ekskavasi menemukan tiang -tiang dari kayu nibung yang diduga bagian dari bangunan atau dermaga di masa silam,. Senin (25/1/2021)/ Foto: ITD/ Muh Sidiq HM

Home Ulas Nusa

Situs Bongal Ditengarai Lebih Tua Dari Barus

Rabu, 16 Feb 2022 • 12:35
Reading Time: 3 mins read
by Islam Today
  • Islam Today

Islam Today ID – Situs Bongal di Desa Jago-jago Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah, ditengarai 200 tahun lebih tua di banding Barus.

Dugaan ini didasarkan pada sejumlah temuan di  yang menunjukan adanya eksistensi peradaban maju pada abad ke 7 Masehi di kawasan Situs Bongal.

“Fragmen kayu dan jaringan ijuk yang kami kirim untuk dianalisis sudah hasilny tahun kemarin. Keluar angka tahunnya 663 sampai 778 masehi, ini Berati kisaran abad ke 7-8 masehi,” ungkap Dr. Ery Soedewo, Peneliti Balai Arkeologi Sumatera Utara (Balar Sumut) dalam Pemaparan Hasil Sementara Penelitian Situs Bongal di Desa Jago-jago Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat (29/1/2021).

Kawasan Hutan Nipah Situs Bongal Desa Jago Jago Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah, Rabu 27 Januari 2021. Foto: Tori Nuariza

Paparan ini merupakan tindaklanjut dari riset dan ekskavasi yang dilakukan Balar Sumut sejak 19 Januari 2021. Riset dan Ekskavasi Situs Bongal merupakan hasil kerjasama Balar Sumut dengan PT Media Literasi Nesia.

Menurut Ery, Situs Bongal adalah kawasan yang maju. Bahkan, menjadi pusat aktivitas internasional.

“Kawasan sekitar Situs Bongal dahulunya maju dan menjadi pusat aktivitas masyarakat dari berbagai penjuru dunia,” kata Ery Jumat (29/1/2021).

Baca JugaPostingan Lainnya

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Hal ini didukung berbagai temuan yang berhasil diidentifikasi selama proses eskavasi.  Diantaranya berupa fragmen keramik China, fragmen kaca dan tembikar timur tengah.

Tim Ekskavasi Situs Bongal memilah artefak-artefak yang ditemukan dititik penggalian, Senin 25/1/2021)

Sebelumnya ada pula temuan warga berupa koin era Bani Ummayah hingga Abbasiyah hingga wadah kalam dari Timur Tengah.

“Penelitian ini juga mengarah pada penafsiran ulang mengenai kapan awal mula masuknya Islam ke Nusantara, karena dari temuan-temuan awal telah banyak dijumpai artefak dunia Islam yang usianya lebih awal dari yang ada di kawasan Barus”, pungkas Ery.

Lebih Tua Dari Barus

Sejarawan Uimed, Ichwan Azhari mengatakan, dalam kajian sejarah eksistensi Kawasan Bongal di Desa Jago Jago ini sebelumnya tidak diketahui. Sebab, dalam banyak peta pelayaran internasional kawasan ini tidak tertulis.

Kalaupun ditemukan yang ada ialah kawasan Barus. Dengan beragam temuan yang ada di Situs Bongal, Icwan yakin jika di tahun 600-an atau abad ke-7 Masehi, Situs Bongal yang berada wilayah Jago Jago  ini merupakan sebuah kawasan yang sangat maju.

“Barus belum ada. Makanya peta-peta itu kalau masih ada Barusnya itu artinya masih relatif lebih belakangan daripada situs ini,” ujar Ichwan.

 

Sejarawan UNIMED Dr. Phil. Ichwan Azhari usai memberikan paparan pada FGD Islam dan Jalur Rempah di UINSU Medan, Selasa (22/12/2020)/ foto: Arief Setiyanto

Terlebih lanjut Ichwan, analisis temuan di situs itu telah menunjukan adanya eksistensi peradaban maju di Situs Bongal, jauh sebelum Barus.

“Ini sudah akurat, sudah mutlak sudah dikirim ke laboratorium di Amerika ke sana. Sudah gak bisa bantah lagi 85 persen,  tahun 600 . Jadi mutlak ada kehidupan di situ tahun 600,” terangnya.

Ia menduga, telah terjadi sebuah bencana tsunami purba yang memicu hilangnya kehidupan di kawasan Situs Bongal, Jago Jago.  Selain bencana tsunami, hilangnya kawasan ini akibat adanya sedimentasi setinggi dua hingga tiga meter.

“Dulu 1500 tahun yang lalu itu semua laut, karena kawasan ini terjadi sedimentasi tertimbun dua sampai tiga meter.  Jadi kita menemukan secara kebetulan jejak kota yang hilang ini dari aktifitas pertambangan emas yang dilakukan warga,” pungkas Ichwan.

Cagar Budaya Nasional

Kepala Balar Sumut, Dr Ketut Wiradnyana menilai, Situs Bongal sangat layak menjadi Cagar Budaya Nasional.

“Ini sangat layak menjadi cagar budaya, tidak hanya provinsi saja tapi ke nasional karena lingkup temuan yang ada di sana lingkup aktivitas yang pernah terjadi di sana itu secara global (internasional),” ujar Ketut di acara tersebut.

Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara (Balar Sumut) Dr. Ketut Wiradnyana/Foto: Tori Nuariza

Ketut menambahkan, potensi arkeologis situs Bongal sangat penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Terlebih beragam peninggalan arkeologis yang berasal dari Timur Tengah sangat dominan di situs tersebut.

“Berbagai peninggalan-peninggalan arkeologis yang dari Timur Tengah itu banyak kita temukan di sini. Artinya situs ini sangat penting dalam konteks ilmu pengetahuan sangat penting dalam konteks ideologis, nantinya dalam konteks pengembangan karakter masyarakat,” tuturnya.

Komitmen
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, mendukung riset Situs Bongal yang dilakukan Balai Arkeologi Sumatera Utara (Balar Sumut) dan PT Media Literasi Nesia.

“Saya Bupati Tapanuli Tengah, bersama jajaran dan masyarakat Tapanuli Tengah, mendukung penelitian ini.” ujar Bakhtiar kepada IslamToday, Jum’at (29/1/2021).

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani saat dijumpai di rumah dinas, Jum’at malam (29/1/2021). atas nama pemerintah daerah dan masyrakat Tapanuli Tengah mendukung penelitian Situs Bongal di Desa Jago Jago, Kec. Badiri, Tapanuli Tengah.

Ia berterimakasih atas riset yang telah dilakukan, sehingga berhasil menemukan fakta sejarah baru. Menurutnya, penelitian Situs Bongal memiliki arti penting bagi masyarakat Tapanuli Tengah. Sebab, menyuguhkan bukti eksistensi Tapanuli Tengah di dunia internasional pada masa silam.

Bakhtiar berjanji akan melakukan berbagai langkah strategis untuk melanjutkan riset terkait Situs Bongal. Ia juga akan menggalang dukungan agar kawasan itu dapat ditetapkan sebagai cagar budaya sekaligus objek wisata baru.

ADVERTISEMENT

“Saya dalam waktu dekat akan menyurati pihak-pihak terkait, baik itu dinas Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini Gubernur, DPRD, menteri bahkan presiden untuk meminta dukungan agar bisa dikembangkan menjadi objek wisata dan lain sebagainya,” tutur Bakhtiar

Ia juga meminta agar pihak Polda Sumut, beserta Pangdam Bukit Barisan untuk ikut serta mengamankan situs Bongal. Ia juga menghimbau masyarakat di Tapanuli Tengah melindungi kawasan Situs Bongal. (Kukuh/Arief) 

 

Share :
Tags: AbassiyaharkeologiArtefakBalar SumutBarusJejak AbassiyahJejak UmayyahSitus BarusSitus BongalSitus Bongal Desa Jago Jago Tapanuli TengahUmmayah

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Kenang Perjuangan Bung Karno, Guntur Soekarno Gelar Pameran GFN 2025

49 menit ago
0

Potret salah satu Pulau di Raja Ampat, ujung barat laut Pulau Papua, Indonesia, tepatnya di bagian barat Kepala Burung (Vogelkop) yang dilakukan aktivitas tambang nikel. Foto: Istimewa

IPR Desak Menteri ESDM Bahlil Cabut Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

1 jam ago
0

Lebanon Akhiri Kebuntuan Presidensial Selama bertahun-tahun di Bawah Tekanan AS dan Saudi

Militer Lebanon Akan Bekukan Kerja Sama dengan Komite Gencatan Senjata Pimpinan AS

2 jam ago
0

Muhammadiyah: Amalkan Nilai & Makna Ibadah Haji di Kehidupan Sehari-hari

Muhammadiyah: Amalkan Nilai & Makna Ibadah Haji di Kehidupan Sehari-hari

2 jam ago
0

Banyak Kasus Kebocoran Data, Rencana Sertifikat Elektronik BPN Diragukan

Banyak Kasus Kebocoran Data, Rencana Sertifikat Elektronik BPN Diragukan

2 jam ago
0

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjend PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Suganda saat konferensi pers usai pemotongan hewan kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025). Foto: IslamToday/Naufal Faris Mu'adz

Dirjend PKH Kementan Ungkap Distribusi Kurban Tahun Ini Alami Perluasan Jangkauan

4 jam ago
0

Next Post
Massa Anti-Kudeta Turun ke Jalan, Pemerintah Putus Jaringan Internet

Massa Anti-Kudeta Turun ke Jalan, Pemerintah Putus Jaringan Internet

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Kenang Perjuangan Bung Karno, Guntur Soekarno Gelar Pameran GFN 2025
  • IPR Desak Menteri ESDM Bahlil Cabut Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
  • Militer Lebanon Akan Bekukan Kerja Sama dengan Komite Gencatan Senjata Pimpinan AS

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
  • ←
  • Custom channel Custom Link