IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Pandemi Influenza ‘Flu Spanyol’ Hindia Belanda Tahun 1918
Home Ulas Nusa

Pandemi Influenza ‘Flu Spanyol’ Hindia Belanda Tahun 1918

Selasa, 20 Jul 2021 • 21:22
Reading Time: 3 mins read
by Kukuh Subekti
  • Kukuh Subekti

ISLAMTODAY ID — Tahun 1918 menjadi tahun yang mencekam bagi banyak negara, akibat munculnya wabah Flu Spanyol. Virus influenza H1N1 diyakini lebih banyak memakan korban jiwa dibandingkan dengan wabah black death pada abad ke-14 Masehi.

Dikutip dari buku ‘Yang Terlupakan Pandemi Influenza 1918 di Hindia Belanda’ wabah yang mewabah pada Perang Dunia I ini sebenarnya bukan berasal dari Spanyol.  Penamaan wabah penyakit mematikan lebih dikarenakan publikasi pertama.

Ilustrasi-Pengobatan-Tradisional-Jamu

“Publikasi mengenai wabah ini pertama kali dilakukan oleh pers Spanyol. Sejak itulah wabah ini dinamakan Flu Spanyol bukan Flu Amerika negara yang mencatat korban pertama atau Flu Perancis sebagai daerah yang sebagai daerah yang dianggap pertama kali mencatat merebaknya wabah tersebut secara luas,” tulis Priyanto Wibowo dkk.

Buku yang disusun oleh Tim Departemen Sejarah Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2009 itu juga menyebut jika sejak Maret hingga Juli 1918 telah menyebar di beberapa negara. Baik di Afrika Utara, India, Filipina, Selandia Baru dilaporkan telah terjangkit Flu Spanyol.

Dijelaskan pula faktor pemicu terjangkitnya penyakit adalah kepanikan seseorang dalam merespon suatu penyakit. Terutama ketika berita tentang isu ini menyebar luas.

Ketika seseorang panik, ia mengabaaikan beberapa langkah pencegahan seperti rutin mencuci tangan, menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk. Ditambah tidak melakukan jabat tangan atau berbagi gelas dengan mereka yang sedang mengalami flu.

Baca JugaPostingan Lainnya

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Kasus Hindia Belanda

Pemerintah kolonial Belanda sempat memandang remah tingginya kasus kematian inluensa di Hindia Belanda. Mereka mengabaikan informasi terkait mewabahnya Flu Spanyol yang telah menyerang berbagai negara.

Rumah sakit-rumah sakit di Hindia Belanda mulai melaporkan kasus tersebut pada Juli 1918. Wabah ini kian parah pada akhir tahun 1918, hal ini dibuktikan dengan adanya laporan daerah seperti Banjarmasin, Buleleng, Banyuwangi, Surabaya.

Pada periode Oktober hingga Desember 1918, jalur transportasi dan pasar diyakini sebagai media penyebar virus. Dalam kasus ini Muntilan Magelang sebagai contoh kasus.

Buku tersebut menggunakan laporan dari P.B. van Steenis yang terdapat dalam Geneedkundig Tijdschrift voor Nederlandsch Indie, tahun 1919. Disebutkan jika wabah berasal dari kedatangan para pedagang yang berasal dari Yogyakarta.

Namun para sejarawan UI juga mengungkapkan keraguannya atas informasi tersebut, mengingat tidak ditemukannya laporan resmi dari otoritas Belanda di Yogyakarta.

Ilustrasi-Pemerintah Kolonial- Belanda-Flu Spanyol.

“….opini dari Yogyakarta masih perlu diragukan, mengingat tidak ada laporan tentang wabah influenza oleh pejabat kolonial Belanda di Yogyakarta pada saat itu.”

Pada periode yang sama penggunaan jalur laut oleh para imigran juga memicu mewabahnya Flu Spanyol di Semarang. Mengingat interaksi Semarang dan daerah lainnya pada Desember 1918, didominasi oleh jalur laut daripada jalur darat.

“Kedatangan emigran ke Semarang ini diduga masuk lewat jalur laut mengingat frekuensi transportasi darat antara Semarang dengan Jawa Timur atau kota-kota lain yang telah terjangkit influenza lebih sedikit.”

Penyakit influenza yang terjadi Hindia Belanda pada periode 1918 hingga 1919 tidak lagi hanya Flu Spanyol. Melainkan juga munculnya Demam Kuning dengan sumber penyebaran yang sama yakni jalur laut, pelabuhan dan perkapalan.

Kasus Magelang dan Tana Toraja

Para peneliti sejarah dari UI itu juga menyebutkan sejumlah kasus di beberapa daerah seperti Magelang dan Tana Toraja. Untuk kasus Magelang para sejarawan mengutip pemaparan Prof. Dr. Slamet Iman Santoso dalam memoarnya Warna-warni Pengalaman Hidup R. Slamet Iman Santoso.

Pada masa itu di tahun 1918, wabah influenza menginfeksi ratusan orang dan menewaskan puluhan orang di Muntilan. Bahkan karena banyaknya korban jiwa, membuat toko kain kafan harus tutup khawatir diserbu oleh pembeli.

Banyaknya korban meninggal juga terjadi di wilayah Kedu lainnya seperti Bandongan, Magelang. Dimana setiap ada korban meninggal segera dipersiapkan pemakamannya, hal ini untuk mengantisipasi kasus serupa pada waktu yang sama.

Misalnya jika seseorang meninggal pada pukul 16.00 maka ia akan segera dimakamkan pada malam itu juga atau maksimal besok paginya pukul 06.00. Tindakan ini tentu menunjukkan kepada kita bahwa virus influenza pada awal abad ke-20 itu adalah persoalan serius.

Selanjutnya para sejarawan UI tersebut menambahkan paparan Colin Brown untuk menjelaskan situasi yang sama di Tana Toraja. Wabah influenza menyebabkan 10 persen dari 3000 penduduk di Tana Toraja meninggal.

Lambannya Pemerintah Belanda

ADVERTISEMENT

Pemerintah kolonial Belanda dalam merespon mewabahnya Flu Spanyol di Indonesia tersebut. Hal ini terlihat dengan waktu keluarnya kebijakan resmi pada 20 Oktober 1920.

Sebuah kebijakan yang dimuat dalam Lembaran Negara Hindia Belanda (Staatsblad van Nederlandsch Indie) No. 723 Tahun 1920. Sejumlah pihak pun dikenai kebijakan tersebut seperti Dinas Kesehatan Umum (Burgerlijke Gezondheid Toestand), kepala pelabuhan (haven meester) dan nahkoda kapal (gezaghebber).

Kelambanan ini ditunjukkan dengan rentang waktu dua tahun pasca peringatan pertamaa tahun 1918. Sekaligus menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam menuntaskan masalah influensa di Hindia Belanda.

Pemerintah di Batavia itu dinilai abai dengan sejumlah peringatan dini yang masuk. Selain itu pemerintah juga mengabaikan laporan para pejabat di tingkat daerah.

Di tengah situasi yang tidak jelas rakyat Hindia Belanda melakukan sejumlah langkah inisiatif. Ada yang meresponnya dengan hal-hal yang berbau spiritual. Begitu pula dalam bidang pengobatan, rakyat mulai mengonsumsi jamu-jamu herbal tradisional.

Penulis: Kukuh Subekti

Share :
Tags: Flu Spanyol 1918Geneedkundig Tijdschrift voor Nederlandsch Indie1919P.B. van SteenisPriyanto WibowoTim Departemen Sejarah Universitas Indonesia (UI)Yang Terlupakan Pandemi Influenza 1918 di Hindia Belanda

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Satgas Damai Cartenz Usut MeninggalnyaPegawai Honorer di Yahukimo, Dugaan Mengarah ke Kelompok Bersenjata

2 jam ago
0

ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China

ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China

3 jam ago
0

Lee Jae-myung Menangi Pilpres Korsel, Kim Min-soo Mengaku Kalah

Korsel Beri Bantuan Uang Tunai ke Warganya 21 Juli, Keluarga Hampir Miskin Dapat Bantuan Tambahan

3 jam ago
0

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan. Foto: Doc. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Komisi XIII DPR Minta LPSK Maksimalkan Perannya Dalam Lindungi Perempuan dan Anak

3 jam ago
0

31 Tentara Israel Tewas Akibat Tembakan Kawan Selama Serangan Darat di Gaza

31 Tentara Israel Tewas Akibat Tembakan Kawan Selama Serangan Darat di Gaza

4 jam ago
0

BNPT Sebut Radikalisme dan Teroisme Bukan Monopoli Satu Agama

BNPT: Jemaah Islamiyah Tinggal Sejarah, Negara Hadir Membina Eks Anggota

4 jam ago
0

Next Post
Faisal Basri Kritik Jokowi, Dari Ekspor Lopster Hingga Impor BBM

Soal Statuta UI, Faisal Basri: Jokowi Pilih Selamatkan Rektor Daripada Majukan UI

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Satgas Damai Cartenz Usut MeninggalnyaPegawai Honorer di Yahukimo, Dugaan Mengarah ke Kelompok Bersenjata
  • ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China
  • Korsel Beri Bantuan Uang Tunai ke Warganya 21 Juli, Keluarga Hampir Miskin Dapat Bantuan Tambahan

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
  • ←
  • Custom channel Custom Link