ISLAMTODAY ID—Al-Qur’an menjadi inspirasi banyak ilmuwan muslim untuk melakukan pembaruan di berbagai bidang. Salah satunya dilakukan oleh pakar anotomi dan tulang Abu Mohammad Abdul Latief bin Yusuf bin Mohammad atau familiar dengan Abdul Latif Al-Baghdadi.
Abdul Latif Al-Baghdadi merupakan ilmuwan muslim yang lahir di Kota Baghdad pada tahun 557H bertepatan dengan tahun 1162M. Sejak kecil ia telah mempelajari Al-Qur’an dan memperdalam ilmu agama pada beberapa ulama.
Dilansir dari laman plato.stanford.edu (2015& 2019), Abdul Latief Al-Baghdadi gemar sekali mencari ilmu, dari ilmu agama, ilmu hukum Islam, tata bahasa Arab hingga ilmu kedokteran. Ulama-ulama ternama Baghdad seperti Kamal ad-Din ‘Abd al-Rahman al-Anbari (w.1181) seorang ahli pakar hukum Islam, hadis, sastra, dan tata bahasa Arab di Madrasah Nizamiyah. Ulama ternama berikutnya ialah Wagih al-Wasiti (w.1215) seorang pakar di Masjid Zafarriya, lalu ‘Abd Allah ibn Ahmad ibn al- Khashshab (w.1171), seorang ahli hadits, ahli tata bahasa, ahli matematika, ahli fara’id (hukum keturunan) dan nasab (silsilah).
Pada tahun 1189, ia mulai mengembara meninggalkan Baghdad dan pergi ke sejumlah kota untuk menambah ilmu pengetahuannya. Berbagai kota yang memiliki tradisi intelektual pun disambanginya mulai dari Mosul, Damaskus, Yerusalem, hingga Kairo.
Dari sejumlah kota itu ia banyak mempelajari berbagai ilmu seperti tata bahasa (Damaskus), ilmu hadis dan kitab-kitab Yunani Kuno (Kairo). Perantauannya di Kairo inilah yang semakin membuka wawasannya, tentang kitab-kitab kuno era Yunani seperti Aristoteles maupun karya Ibnu Sina.
Pakar Anatomi Pertama
Hal senada juga disampaikan oleh Wahyu Murtiningsih dalam bukunya yang berjudul Biografi Para Ilmuwan Muslim. Ia bahkan secara langsung menyebut jika Abdul Latif Al-Baghdadi merupakan sosok ilmuwan yang sangat tekun.
Ketekunannya dalam mempelajari dan menganalisis kitab-kitab kedokteran Yunani mengantarkannya menjadi ilmuwan terkenal. Dunia bahkan mengakuinya sebagai ahli anatomi pertama yang mampu mendeskripsikan bagian tengkorak kepala manusia.
“Namanya terkenal sebagai ahli anatomi pertama yang mendeskripsikan tengkorak kepala manusia dan tulang muka, termasuk tulang rahang bawah, secara lengkap dan akurat,” ungkap Wahyu.
Ilmu anatomi ini diperolehnya setelah ia dengan telaten melakukan analisis mendalam terhadap teori milik Aelius Galenus atau Cladius Galenus. Ia merupakan dokter era Yunani yang mengembangkan teori kedokteran tentang tulang bawah dan tulang penghubung antara tulang punggung dan tulang kaki.
Pada tahun 1800, buah karyanya dalam mengembangkan teori kedokteran pun telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan tersimpan di Universitas Oxford, Inggris. Selain diterjemahkan ke dalam bahasa latin, pada tahun 1810 karyanya juga diterjemahkan dalam bahasa Perancis.
Wahyu menambahkan Abdul Latif Al-Baghdadi semasa hidupnya menghasilkan 173 kitab dengan berbagai bidang keilmuwan. Mulai dari ilmu kedokteran, sastra, geografi, filsafat, matematika, sains, dan sejarah.
Secara rinci Ibnu Abi Usaibiah seorang dokter yang menuliskan biografi 380 dokter muslim Arab menjelaskan ragam karya Abdul Latif Al-Baghdadi. Mulai dari ilmu kedokteran (53), ilmu tata bahasa (13), fikih (2), kritik sastra (9), zoologi (10), ilmu tauhid (3), sejarah (3), matematika (3), mineralogi (2), filsafat (48), logika (19), tentang Ibnu Sina (2), fisika (10), metafisika (8), dan 27 tema lainnya.
Penulis: Kanzun Dinan, Kukuh Subekti