IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM), Gerakan Lawan Penistaan Agama 1918

Ilustrasi-Musyawarah-Akbar atau Vergadering-Organisasi-Islam-Pembentukan-TKNM-Tahun 1948. Foto: Indonesia Zaman Doeloe

Home Ulas Nusa

Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM), Gerakan Lawan Penistaan Agama 1918

Rabu, 01 Des 2021 • 22:19
Reading Time: 3 mins read
by Kukuh Subekti
  • Kukuh Subekti

ISLAMTODAY ID— Gerakan melawan penista agama bukan hal baru di Indonesia. Pada tahun 1918 umat Islam membentuk gerakan Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM).

Kemunculan TKNM merupakan reaksi atas maraknya penistaan terhadap agama Islam. Di mata pemerintah kolonial Belanda, TKMN dinilai sebagai gerakan radikal

Semangat revolusioner TKNM yang mampu memobilisasi umat Islam benar-benar terasa di berbagai daerah. Gerakan TKNM terus meluas di berbagai daerah sepanjang bulan Februari hingga April.

Artikel Djawi Hisworo

Insiden penistaan agama bermula dari artikel yang terbit di Surat Kabar Djawi Hisworo pada 11 Januari 1918.  Dalam artikel karangan Djojodikoro itu dikatakan bahwa Rasulullah Muhammad minum miras, menggunakan opium hingga candu.

“….Maka baiklah sekarang sadja adapun fatsal (selamatan) hoendjoek makanan ituoe tidak perloe pakai nasi woedoek dengan ajam tjengoek brendel sebab kangdjeng Nabi Rasoel itoe minoem Tjioe A.V.H dan minoem madal, kadang-kadang klelet djoega soeka,” ujar Adhytiawan Suharto dalam Tjokroaminoto dan Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM) .

Baca JugaPostingan Lainnya

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Adhyt mengungkapkan tindakan penistaan agama itu mengundang kemarahan hebat dari kalangan umat Islam Surabaya. Mereka menuntut agar penulis dan pemimpin redaksi Djawi Hisworo untuk meminta maaf kepada kaum muslimin.

Oetoesan Hindia-Edisi-31 Januari 1918-Artikel-Abikoesno Tjokrosoejoso-Tentang-Penistaan-Agama. Foto: Muhammadiyahstudies.

Aksi tersebut dipimpin oleh Sekretaris Sarekat Islam (SI) Surabaya, Abi Koesno Tjokrosoejoso. Ia menggalang kekuatan berbagai kelompok seperti Redaktur surat kabar Oetoesan Hindia, CSI, Pengurus SI Surabaya, Al-Djami’ah Al-Khairiah, Al-Arabi’ah, Mura’atul, Ikhwanul Muslimin, Taman Manikam, Nadhatul Wathan, dan Taman Kemuliaan.

“(Mereka) menuntut penulis artikel yaitu Djojodikoro dan Hoofdredacteur [Pemimpin Redaksi] Djawi Hisworo R. Marthodarsono untuk meminta maaf kepada Kaum Muslimin,” tuturnya.

Besarnya desakan umat Islam Surabaya membuat R. Marthodarsono segera meminta maaf dan memberikan klarifikasinya. Permintaan maaf itu ia sampaikan tulis dalam artikelnya berjudul Serangan Haibat edisi tanggal 4 Februari 1918.

Permintaan maaf serta klarifikasi yang dilakukan oleh R. Marthodarsono tidak membuat kasus penistaan agama selesai. Aksi permintaan maaf R. Marthodarsono dinilai hanya setengah hati.

Umat Islam merasa tidak terima dengan klarifikasi yang disampaikan oleh R. Marthodarsono. Misalnya ketika menjelaskan Nabi Rasul dan ilmu Jawa.

Sebab bagi umat Islam Nabi Rasul sudah pasti identik dengan Nabi Muhammad SAW. Begitupun dengan ilmu Jawa yang sesungguhnya hanyalah alibi.

“Alasan yang diutarakan R. Marthodarsono tersebut tidak diterima oleh Kaum Muslimin. Maksud dari perkataan ‘Nabi Rasoel’ pasti dan tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW, ditambah lagi hukum minum ‘ciu’ (minuman keras) adalah haram dalam Agama Islam,” ujarnya.

Situasi semakin kurang nyaman dengan munculnya fitnah kepada pimpinan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Fitnah tersebut tersebar luas dalam surat sebaran berjudul Sifat yang Adil yang diterima KH Ahmad Dahlan pada 23 Februari 1918.

ADVERTISEMENT

Pencatutan nama KH Ahmad Dahlan pun segera diklarifikasi. KH Ahmad Dahlan dalam Darmo Kondo membantah apa yang disangkakan kepadanya.

“Dalam Darmo Kondo Haji Ahmad Dahlan memberikan klarifikasi bahwa dirinya sama sekali tidak membela tulisan Djojodikoro, dan justru sangat melawan tulisan tersebut,” tutur Adhyt.

Pembentukan & Aksi TKNM

Organisasi yang berdiri pada 6 Februari 1918 itu diketuai langsung oleh Tjokroaminoto. Sementara sebagai sekretaris Sosrokardono dan bendahara Syaikh Roebaja bin Ambarak bin Thalib dari Al-Irsyad.

Oetoesan Hindia Edisi 9 Februari 1918 tentang Pengumuman Berdirinya-TKNM Tjokroaminoto. Foto: Muhammadiyahstudies.

Vergadering pertama TKNM berlangsung pada tanggal 7 Februari 1918. Pertemuan akbar tersebut diikuti oleh 1000 utusan yang berasal dari berbagai organisasi Islam.

Ribuan peserta yang merupakan perwakilan dari Al-Jamiah al-Khairiyah, Sarekat Islam (SI), Nahdlatul Wathan, Muraatul Ikhwan, Taman Kamulyan, Ittihadul Ikhwan, dan Cahaya Islam itu mengeluarkan sebuah pernyataan bersama. Pernyataan tersebut keesokan harinya dikirimkan kepada Gubernur Jenderal, Sri Susuhunan dan Resident Surakarta.

“(Mereka) meminta pertimbangan dari Gubernur Jenderal akan kasus ini, agar dikemudian hari tidak terulang kejadian yang sama,” ujar Adhyt.

Aksi massa terus bermunculan terhadap tindakan dan sikap R. Marthodarsono. Bahkan pada tanggal 24 Februari berlangsung aksi serempak di 40 lokasi se-Jawa dan Sumatera.

Aksi tersebut salah satunya berlangsung di Lapangan Sriwedari, Solo yang diikuti oleh 25.000 orang. Aksi digerakkan oleh Haji Misbach, Haji Hisamzaijnie dan Purwodiharjo itu menyatakan sikap anti terhadap R. Marthodarsono dan Djawi Hisworo.

Bersinggungan Dengan Kaum Abangan

Kehadiran TKNM yang kemunculannya berlangsung serempak di semua daerah cabang-cabang SI rupanya membuat risih kalangan abangan. Terutama mereka yang tergabung dalam Javaansche Nationalisme.

“Komite tersebut tidak setuju akan berdirinya TKNM, karena gerakan tersebut hanya untuk menyerang R.Marthodarsono dan Djojodikoro serta tidak menghormati ilmu Jawa,” kata Adhyt.

Kalangan abangan menilai kehadiran TKNM sebagai sebuah gerakan Islam radikal. Mereka mencoba memprovokasi masyarakat untuk tidak bergabung dalam TKNM.

“Ia mengatakan bahwa Komite TKNM adalah “gerakan oentoek memboeat bertjerai-berai antara golongan manoesia dan menanam bidji kebetjian pada agama”, ungkap Adhyt.

Sementara itu Ahsanul Alfan dalam Gerakan Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM) Tahun 1918 menjelaskan bahwa kelompok abangan mengirimkan sebuah surat rilis kepada Surat Kabar Neratja pada 23 Februari 1918.

Kelompok abangan mengatakan jika TKNM sangat membahayakan bagi nasionalisme bangsa Jawa. TKNM dianggap sebagai penghalang bagi praktik pengamalan kepercayaan kelompok abangan.

“(Komite Javaansche Nationalisme) menuduh bahwa TKNM bisa membahayakan nasionalisme Jawa…karena mereka bermaksud menghalang-halangi orang Jawa dalam mengamalkan kepercayaannnya,” tutur Ahsanul.

Ahsanul juga menambahkan kebencian kelompok abangan itu tidak lepas dari pertarungan ideologis antara kalangan Islam dan sekuler. Bagi kalangan Islam, perjuangan melawan kolonial harus dilandasi semangat ke-Islaman.

Bagi kalangan sekuler berlaku sebaliknya. Mereka ingin perlawanan terhadap kolonialisme itu bebas dari pengaruh agama.

Keberadaan TKNM memang tidak berumur panjang, dikarenakan hingga akhir tahun 1918 mereka tidak memiliki program yang nyata. Namun demikian kehadiran TKNM menjadi inspirasi lahirnya berbagai gerakan keumatan, salah satunya di Solo dengan hadirnya Perhimpunan Sidiq Amanah Tabligh, Fathonah (SATV) pada tahun 1919.

Penulis: Kukuh Subekti

Share :
Tags: penistaan agamaSarekat IslamSejarah Penistaan AgamaSI SurabayaSurat Kabar Djawi HisworoTentara Kanjeng Nabi MuhammadTKNM

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Satgas Damai Cartenz Usut MeninggalnyaPegawai Honorer di Yahukimo, Dugaan Mengarah ke Kelompok Bersenjata

2 jam ago
0

ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China

ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China

3 jam ago
0

Lee Jae-myung Menangi Pilpres Korsel, Kim Min-soo Mengaku Kalah

Korsel Beri Bantuan Uang Tunai ke Warganya 21 Juli, Keluarga Hampir Miskin Dapat Bantuan Tambahan

3 jam ago
0

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan. Foto: Doc. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Komisi XIII DPR Minta LPSK Maksimalkan Perannya Dalam Lindungi Perempuan dan Anak

3 jam ago
0

31 Tentara Israel Tewas Akibat Tembakan Kawan Selama Serangan Darat di Gaza

31 Tentara Israel Tewas Akibat Tembakan Kawan Selama Serangan Darat di Gaza

4 jam ago
0

BNPT Sebut Radikalisme dan Teroisme Bukan Monopoli Satu Agama

BNPT: Jemaah Islamiyah Tinggal Sejarah, Negara Hadir Membina Eks Anggota

4 jam ago
0

Next Post
Jelang Munas ke-4 HPDKI 2021 Banten, 2 Kandidat Bersaing, Ini Pesan Menteri Koperasi & UKM

Jelang Munas ke-4 HPDKI 2021 Banten, 2 Kandidat Bersaing, Ini Pesan Menteri Koperasi & UKM

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Satgas Damai Cartenz Usut MeninggalnyaPegawai Honorer di Yahukimo, Dugaan Mengarah ke Kelompok Bersenjata
  • ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China
  • Korsel Beri Bantuan Uang Tunai ke Warganya 21 Juli, Keluarga Hampir Miskin Dapat Bantuan Tambahan

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
  • ←
  • Custom channel Custom Link