ISLAMTODAY ID— Relasi antara Turki Utsmani dan umat Islam di Nusantara terbukti cukup dekat. Banyaknya arsip korespondensi antara penguasa Utsmani dan para penguasa, serta ulama di Nusantara.
Dikutip dari buku Turki Utsmani- Indonesia, Relasi dan Korespondensi Berdasarkan Turki Utsmani. Buku tersebut memuat sejumlah arsip baik yang berasal dari Turki Utsmani maupun sebaliknya.
Buku yang ditulis oleh Mehmet Akif Terzi dkk. itu memuat sejumlah arsip baik tentang militer, politik, kebencanaan, sosial hingga ekonomi. Melalui buku kumpulan arsip tersebut membuktikan bahwa Daullah Utsmani dan Nusantara memiliki hubungan erat di berbagai bidang.
Militer
Bidang militer salah satunya dengan adanya lampiran surat dalam surat pernyataan Komandan Kapal Perang Ertugrul, Komandan Mirliva Osman Pasha. Surat yang diperkirakan terbit pada tahun 1890-an itu berisi adanya tindakan kejam pemerintah kolonial Belanda terhadap Umat Islam di Jawa dan Sumatera.
Surat yang dikirim dari Singapura tersebut ditujukan langsung kepada Kementerian Angkatan Laut Turki Utsmani. Arsip tersebut juga memuat tentang adanya pengiriman surat berbahasa Melayu dari salah satu penguasa di Kerajaan Sumatera yang bernama Muhammad Zaynal abidin Ibnu Abdul Wahid.
Dokumentasi arsip juga mengemukakan tentang adanya surat berbahasa Arab dari gabungan Qadi di Singapura dan Jawa. Mereka juga melaporkan perlakuan kejam para penjajah kepada umat Islam di Jawa dan Sumatera.
Arsip surat juga membahas tentang sambutan antusias umat Islam di Nusantara terhadap kedatangan Kepal Perang Ertugrul di Singapura. Kebahagiaan terpancar di wajah-wajah kaum muslimin melihat bendera Utsmani berkibar di Singapura.
Sosial
Arsip dokumentasi berikutnya diperkirakan terbit pada tahun 1891. Surat kali ini datang dari Konsul Batavia kepada Kementerian Luar Negeri Turki Utsmani.
Melalui surat tersebut Kantor Konsulat Batavia hendak melaporkan peristiwa gempa bumi dahsyat di Jawa Tengah. Gempa yang berlangsung selama 1, 5 jam itu menimbulkan kerusakan dan korban jiwa yang cukup tinggi.
Arsip surat menjelaskan tentang banyaknya bangunan yang roboh, dan tingginya angka kematian. Bencana paling parah menimpa Jepara dan Juwana. Tidak sedikit rakyat yang mengungsi ke luar kota seperti Semarang mengalami ketakutan.
Gempa bumi tidak hanya melanda Jawa tapi juga terjadi di Pulau Banda hingga Kepulauan Maluku.
Arsip surat juga mengungkap situasi yang terjadi di Aceh dan Sumatera umumnya pasca banyaknya kapal-kapal asing berdatangan ke Aceh dan Malaka. Dijelaskan juga tentang perlawanan sengit Aceh terhadap pasukan Belanda yang dinilai sangat mustahil bisa dihentikan oleh Belanda.
Surat tersebut juga menyebut tentang kuatnya pengaruh Jerman di Sumatera. Jerman dinilai berhasil masuk ke Deli dan tengah mengembangkan dunia pertanian di sana.
Impor
Daullah Utsmani dalam suratnya pada tahun 1883 tercatat pernah melakukan impor bibit tanaman dari Jawa. Sultan dalam suratnya kepada Azaryan Effendi meminta dipesankan sejumlah bibit tanaman yang dikelola oleh Kebun Raya di Jawa.
Impor bibit tanaman tersebut totalnya sebanyak 69 jenis yang terdiri atas 20 pohon palem, 12 macam pohon buah-buahan, empat jenis pohon kayu, enam jenis bunga kecil serta 27 jenis pohon berdaun dan berbunga lebat.
Selain membeli tanaman dari Jawa, Utsmani pernah mengirimkan surat telegram tentang pembelian burung. Surat yang terbit pada tahun 1876 itu dikirimkan oleh Ahmad Ratib Pasha dari India.
Ahmad Ratib Pasha melaporkan tentang pembelian 35 spesies burung yang berasal dari beberapa kawasan Asia seperti Jawa, Sumatera dan China.
Penulis: Kukuh Subekti