ALJIR, (IslamToday.id) — Ribuan mahasiswa Aljazair turun ke jalan-jalan di ibu kota Aljir dan kota-kota lain pada Selasa (2/7) untuk menuntut mundurnya para pejabat yang tetap bekerja setelah Presiden Abdelaziz Bouteflika mengundurkan diri.
Bouteflika, 82 tahun, mengundurkan diri pada bulan April setelah aksi demonstrasi selama beberapa pekan menentang kekuasaannya yang telah berlangsung selama 20 tahun.
Aksi protes itu juga dilakukan untuk merayakan pengunduran diri salah satu tokoh paling menonjol dari rezim Bouteflika, Ketua Parlemen Mouad Bouchareb.
Aksi demonstrasi di mulai di Lapangan Martir, melewati Alun-alun Al-Barid dan hingga Universitas Pusat.
Sekitar 5.000 demonstran berpartisipasi dalam aksi tersebut dengan membawa bendera dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut pembebasan Lakhdar Bourqaa, salah seorang veteran revolusi Aljazair melawan kolonialisme Prancis.
Bourqaa dipenjara beberapa hari yang lalu setelah menggambarkan tentara sebagai “milisi” sejak didirikan pada 1969, setelah kemerdekaan 1962.
Alun-alun al-Barid Square menjadi simbol pemberontakan rakyat Aljazair, yang mendorong Presiden Abdelaziz Bouteflika mundur setelah berkuasa selama 20 tahun.
Meskipun Bouteflika telah mengundurkan diri, para pengunjuk rasa tetap turun ke jalan-jalan di Aljir dan kota-kota lain untuk menuntut mundurnya semua pejabat yang berkuasa di era sang presiden.
Saat ini, militer mengawasi masa transisi 90 hari dan berjanji untuk mengadakan pemilihan presiden pada 4 Juli esok.