DHAKA, (IslamToday.id) — Mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon pada Rabu (10/7) memperingatkan soal ketidakmampuan Bangladesh dalam memikul beban pengungsi Rohingya dalam waktu yang lama.
“Tidak mungkin bagi Bangladesh untuk menampung sejumlah besar Rohingya untuk waktu yang lama,” pungkas Ban Ki Moon ketika mengunjungi kamp penampungan darurat Rohingya di distrik Cox’s Bazar, seperti dilansir kantor berita Bangladesh Sangbad Sangstha.
Moon didampingi oleh Presiden Kepulauan Marshall Hilda Heine dan Direktur Utama Bank Dunia, Kristalina Georgieva.
Moon juga mengkritik Myanmar karena keengganannya untuk membawa kembali warga Rohingya ke negara asal mereka.
Menekankan pada solusi permanen dari krisis, Moon mengatakan bahwa repatriasi pengungsi yang aman dan bermartabat adalah suatu keharusan bagi solusi harmonis dari krisis Rohingya.
“Pemerintah Myanmar harus berbuat lebih banyak sehingga Rohingya dapat kembali ke tanah air mereka tanpa rasa takut dan penganiayaan,” tukas Moon.
Memuji kemurahan hati Bangladesh kepada Muslim Rohingya, Georgieva dari Bank Dunia mengatakan bahwa negara itu membuka perbatasannya, sementara rakyatnya membuka hati mereka.
Etnis Rohingya, digambarkan oleh PBB sebagai kelompok yang paling teraniaya di dunia, Mereka menghadapi ketakutan yang terus meningkat sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.
Menurut laporan Badan Pembangunan Internasional Ontario (OIDA), sejak 25 Agustus 2017, lebih dari 24.000 Muslim Rohingya telah dibunuh oleh tentara Myanmar.
Lebih dari 34.000 orang Rohingya juga dibakar, sementara lebih dari 114.000 lainnya dipukuli, menurut laporan OIDA yang berjudul ‘Migrasi Paksa Rohingya: Pengalaman yang Tak Terkira’
Sekitar 18.000 perempuan Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar dan lebih dari 115.000 rumah Rohingya dibakar sementara 113.000 lainnya dirusak.