ISTANBUL, (IslamToday.id) — Saat memperingati 24 tahun peristiwa genosida Srebrenica pada Kamis (11/7), Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa sejarah tidak akan pernah melupakan peristiwa pembantaian Srebrenica.
“Genosida Srebrenica, yang terjadi di depan mata Eropa dan merenggut 8.372 nyawa tidak bersalah, tidak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah,” pungkas Recep Tayyip Erdogan melalui Twitter.
Dalam kicauannya, Erdogan juga menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang Bosnia dan mendoakan belas kasihan Tuhan kepada mereka yang menjadi martir dalam insiden tersebut.
Lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia tewas dibunuh pasukan Serbia Bosnia setelah mereka menyerang “kawasan aman” PBB di Srebrenica pada Juli 1995, meskipun pada saat itu ada pasukan Belanda yang bertindak sebagai pasukan perdamaian internasional.
Srebrenica dikepung oleh pasukan Serbia yang mencoba merebut wilayah dari Muslim Bosnia dan Kroasia dalam upaya untuk menciptakan negara mereka sendiri.
Sekitar 15.000 warga Srebrenica melarikan diri ke pegunungan di sekitarnya, tetapi pasukan Serbia terus memburu mereka dan membunuh 6.000 orang di dalam hutan.
Muslim Srebrenica dikepung oleh pasukan Serbia antara tahun 1992 dan 1995 selama Perang Bosnia. Saat itu, milisi Serbia mencoba merebut wilayah tersebut dari orang Muslim Bosnia dan Kroasia untuk membentuk negara mereka sendiri.
Dewan Keamanan PBB telah menyatakan Srebrenica sebuah “daerah aman” pada musim semi tahun 1993. Namun, pasukan Serbia yang dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic – yang sekarang menghadapi tuduhan genosida di Den Haag – menyerbu zona PBB meskipun terdapat sekitar 450 tentara Belanda yang ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB.untuk melindungi warga sipil yang tidak berdosa.
Pasukan Belanda gagal bertindak saat pasukan Serbia menduduki daerah tersebut, hingga menewaskan sekitar 2.000 pria muslim termasuk anak pada tanggal 11 Juli saja 1995 saja. Sekitar 15.000 penduduk Srebrenica melarikan diri ke pegunungan di sekitarnya namun tentara Serbia memburu dan membantai 6.000 di antaranya di hutan.
Sebanyak 6.504 korban terkubur di Srebrenica Genocide Memorial di Potocari.
Pembantaian di kota Bosnia timur itu dikenal luas sebagai pembunuhan massal terburuk sejak era Perang Dunia II, “Srebrenica massacre” terjadi ketika satu Batalion pasukan penjaga perdamaian PBB asal Belanda, gagal melindungi warga sipil dari para pembantai pasukan Serbia-Bosnia.
Sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia terbunuh setelah tentara Serbia-Bosnia menyerang “daerah aman” Srebrenica pada bulan Juli 1995, terlepas dari kehadiran tentara Belanda yang bertugas sebagai penjaga perdamaian internasional.
Pada bulan Juli 2014, sebuah pengadilan di Belanda memerintahkan Belanda untuk memberi kompensasi kepada lebih dari 300 keluarga korban Srebrenica, dengan menegaskan bahwa pasukan penjaga perdamaian Belanda seharusnya tahu bahwa mereka akan dibunuh.