(IslamToday ID) – Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah mengurangi kehadiran angkatan laut mereka di Laut Merah meskipun tidak ada penurunan intensitas serangan yang dilakukan oleh Houthi Yaman terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel.
“Operasi kami tidak berkurang, tetapi yang berkurang adalah pergerakan kapal perang mereka. Ada penurunan 80% dalam pergerakan kapal-kapal Angkatan Laut AS,” kata al-Houthi yang dikutip oleh penyiar Iran, Almasirah, dalam rangkaian 200 hari perseteruan di Jalur Gaza.
Sementara itu, al-Houthi mengatakan bahwa sejak dimulainya pertempuran di Gaza, mereka telah menyerang 102 kapal yang terkait dengan Israel, setara dengan satu kapal setiap dua hari.
“Musuh Amerika dan Inggris gagal memastikan pergerakan kapal-kapal menuju Israel meskipun pemantauan yang konstan dan intensif. Selama blokade dan agresi terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, operasi di Laut Merah selatan akan terus berlangsung,” kata al-Houthi.
Lebih lanjut, pemimpin gerakan yang juga dikenal sebagai Ansar Allah tersebut mengatakan bahwa pihaknya berupaya terus-menerus untuk memperluas dan memperkuat operasi di Samudera Hindia dengan cara yang “Amerika, Inggris, Israel, tidak bisa bayangkan.”
Pernyataannya tersebut datang sehari setelah gerakan tersebut mengumumkan serangan terhadap kapal milik AS dan kapal perusak di Teluk Aden serta kapal Israel MSC Veracruz di Samudera Hindia setelah standoff selama seminggu.[sya]