MOSKOW, (IslamToday.id) — Seorang petinggi organisasi perlawanan Palestina Hamas memuji upaya Rusia dalam membawa penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel, Rabu (17/7).
Dalam konferensi pers di Moskow, Mousa Mohammed Abu Marzouk mengatakan bahwa Rusia sedang memulihkan keseimbangan kekuasaan di wilayah tersebut.
Abu Marzouk juga mengutuk keras kebijakan sejumlah negara Arab yang bertindak melawan kepentingan Palestina.
“Rusia menciptakan penyeimbang AS di wilayah tersebut, sehingga mengembalikan keseimbangan. Juga, Rusia memiliki hubungan baik dengan mayoritas kelompok oposisi Palestina dan dapat berkontribusi pada penyatuan kembali Palestina. Rusia memiliki pengaruh di Israel dan ini adalah penting juga,” ujar Marzouk.
Abu Marzouk, yang mengadakan diskusi dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, mengangkat masalah pemblokiran Jalur Gaza oleh pasukan Israel.
Selama pembicaraan, Ia mengatakan, Rusia menegaskan kembali posisi mengenai solusi masalah Palestina-Israel.
Mengacu pada serangan Israel di Jalur Gaza, Abu Marzouk mengatakan setiap agresi harus diprotes secara luas.
“Yang satu punya bom, yang lain tidak bersenjata. Kita harus angkat suara melawan yang kuat, yang menggunakan kekuatan mereka melawan yang lemah,” tukas Marzouk, dikutip dari AA.
Marzouk juga mengatakan bahwa selain digempur serangan udara Israel secara rutin, Jalur Gaza juga kekurangan kebutuhan pokok.
“Blokade Jalur Gaza telah berlangsung sejak 2007. Kami dilarang mengimpor makanan, obat-obatan, tingkat pengangguran 60-70 persen. Warga menderita kekurangan air. Infrastrukturnya hancur, layanan sosial tidak berfungsi. Kami hanya memiliki listrik 4-6 jam per hari, kadang-kadang 8 jam, kadang-kadang 2 jam,” tutur Abu Marzouk.
Negosiasi Palestina-Israel gagal pada April 2014, setelah Israel tidak mau menghentikan aktivitas permukiman dan menolak untuk menerima solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967. Israel juga mengingkari janji untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.