JAKARTA, (IslamToday.id) — Dominasi ilmuwan dan cendekiawan muslim di dunia internasional mengalami penurunan setelah para ilmuwan terdahulu menolak mempelajari pengetahuan sekuler, demikian tutur Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Ankara, Kamis (25/7).
Dalam pidato pembukaannya kepada Dewan Pendidikan Tinggi Ankara, Mahathir Muhammad mengatakan “penolakan itu menyebabkan dunia akademis Islam melemah dan akhirnya jatuh dalam penjajahan barat.”
“Mereka menjadi orang-orang yang tidak mengetahui ilmu yang mengubah dunia. Mereka mulai mengalami kemunduran,” jelas Mahathir dalam pidatonya tentang topik “pengetahuan”.
Penolakan itu, imbuh Mahathir muncul setelah fatwa pemimpin muslim yang menganggap pengetahuan sekuler seperti matematika dan sains tidak bermanfaat untuk akhirat.
Sebagai perbandingan, menurut Mahathir Muhammad kekuatan Eropa saat ini diperoleh dari pengetahuan yang dirintis oleh cendekiawan muslim dan kemudian mengunggulinya.
PM Malaysia ini juga mengecam umat Islam modern karena hanya membeo para ilmuwan lain dan menerima interpretasi mereka tentang Islam, tanpa kritikan tajam, dikutip dari Anadolu.
Mahathir juga menegaskan bahwa terorisme agama dan jihadisme bertentangan dengan ajaran Islam yang “benar”. Usai memberikan pidatonya, Mahathir mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Universitas Yildirim Beyazit Ankara.