AMMAN, (IslamToday.id) — Yordania memperingatkan Israel soal tindak pelanggaran secara sengaja dengan memaksa menyerbu masuk ke kompleks Masjidil Aqsa dalam durasi yang lama.
Menteri Wakaf dan Urusan Islam Yordania, Abdul Nasir Abu Basal mengatakan dalam pernyataan tertulisnya bahwa negaranya menolak secara keras semua pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa, yang merupakan tempat ibadah bagi umat Islam.
Nasir Abu Basal mengungkapkan bahwa Israel berusaha mengambil alih kendali Masjid al-Aqsa dengan mengubah sejarah dan statusnya.
Upaya tersebut adalah langkah Israel untuk merebut tempat ibadah yang suci bagi para Muslim, pungkasnya. “Setiap serangan terhadap Masjid Al-Aqsa adalah serangan terhadap semua Muslim di dunia.”
“Sebagai Muslim kita siap untuk mengorbankan apa pun yang kita miliki yang paling berharga untuk melindungi setiap bagian dari tanah Masjid Al-Aqsa yang suci,” jelas Abdul Nasir Abu Basal.
Nasir Abu Basal mengajak kepada seluruh umat Islam untuk mengisi halaman Masjid al-Aqsa, berdoa di sana dan mengawasi tempat ibadah itu.
Menteri Yordania itu menghimbau kepada semua negara-negara Arab, negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan negara-negara pecinta damai di dunia untuk mendesak Israel menghentikan serangan terhadap Gerbang al-Rahmat di Masjid al-Aqsa.
Yordania ditunjuk sebagai negara yang bertanggung jawab untuk urusan agama di Yerusalem sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1994 dengan Israel.
Menurut perjanjian yang ditandatangani antara Raja Abdullah dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 2013, Yordania mendapatkan hak untuk melindungi dan menjaga Yerusalem dan beserta tempat-tempat sucinya.