(IslamToday ID) – Anggota kerjaan Arab Saudi diyakini terinfeksi virus corona (Covid-19). Bahkan salah seorang pangeran senior Saudi tengah dirawat secara intensif akibat penyakit ini.
The New York Times pada Rabu (8/4/2020) mengabarkan Rumah Sakit Spesialis King Faisal mengirimkan memo internal berisi “siaga tinggi” pada para staf. “Arahan harus siap untuk VIP dari seluruh negara,” tulis email yang dikirimkan Selasa (7/4/2020).
“Kita tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kita dapatkan tetapi waspada. Semua pasien kronis harus dipindahkan secepatnya. Kasus mendesak ‘utama’ yang akan diterima,” tulis surat itu lagi.
Jika keluarga kerajaan dirawat, maka anggota staf yang sakit akan dirawat di rumah sakit lain. RS akan mendahulukan kapasitas ruangan bagi para bangsawan.
Sementara itu, dari sumber dekat kerajaan, The New York Times menulis ada 150 bangsawan kerajaan yang tertular virus corona.
Raja Salman (84) telah mengasingkan diri ke istana di pulau dekat Jeddah. Sedangkan Putra Mahkota Mohammad bin Salman berada di resor terpencil dekat Neom, di Barat Laut Saudi.
Hingga saat ini CNBC Indonesia masih mencoba mengonfirmasi kabar ini ke Kedutaan Besar Saudi di RI. Berdasarkan data Worldometer, negara itu mencatat 2.932 kasus positif, di mana pasien meninggal berjumlah 41 dan yang sembuh 631.
Sebelumnya, corona membuat Saudi melarang umrah ke Mekah dan Madinah untuk sementara. Meski belum ada pernyataan resmi, Saudi meminta calon haji menunda ibadah sampai situasi terkendali.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengingatkan peningkatan angka kasus infeksi virus corona. Menteri Kesehatan Saudi Arabia, Taufiq al-Rabiah pada Selasa (7/4/2020) memperingatkan adanya potensi peningkatan angka kasus infeksi di pekan depan.
Dilansir dari Aljazeera, al-Rabiah berkata, “Dalam beberapa pekan ke depan, studi memperkirakan angka infeksi akan berkisar antara minimum 10.000 sampai maksimum 200.000.”
Pada Selasa (7/4/2020) Kerajaan Arab Saudi mencatat 2.795 kasus infeksi akibat virus corona dan 41 kematian akibat virus yang sama. Sebelumnya, pihak otoritas Saudi telah menutup dua kota suci di sana yakni Mekah dan Madinah.
Otoritas melarang orang-orang untuk keluar-masuk dua kota tersebut sebagaimana larangan diberlakukan juga di beberapa kota lain. Bulan lalu, Saudi juga menangguhkan perjalanan Umrah untuk seluruh umat muslim di dunia sebagai bentuk penghentian penularan virus corona.
Otoritas Saudi sampai sekarang masih belum mengumumkan secara resmi apakah haji yang akan berlangsung pada akhir Juli tahun ini akan tetap dilaksanakan atau tidak. Meski begitu, otoritas Saudi mendesak seluruh umat muslim untuk sementara waktu menunda persiapan haji tahunan itu sampai ada pengumuman secara resmi. (wip)
Sumber: CNBCIndonesia.com, Kompas.com