(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) seperti tidak berdaya untuk melawan virus corona. Negeri Paman Sam itu mencatat 1.514 kematian terkait corona dalam waktu 24 jam terakhir.
Hal ini merujuk data laporan harian yang dirilis Johns Hopkins University seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (13/4/2020). Angka tersebut lebih rendah dari jumlah kematian harian sebanyak 1.920 jiwa pada sehari sebelumnya.
Sejauh ini, menurut data Johns Hopkins, wabah virus corona telah merenggut nyawa setidaknya 22.105 orang di AS. Angka kematian di AS ini telah melampaui Italia, sehingga kini AS mencatat jumlah kematian Covid-19 terbesar di dunia.
AS saat ini juga menjadi negara dengan jumlah kasus positif corona terbanyak di dunia. Menurut laporan Johns Hopkins, sudah 560.402 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona di negeri itu.
Menurut kepala badan yang menangani penyakit menular di AS, dr Anthony Fauci, angka kasus positif dan jumlah kematian di negara itu mulai turun, namun upaya-upaya mitigasi seperti menjaga jarak (social distancing) tidak boleh dikendurkan.
Kebijakan social distancing dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump dan berlaku hingga 30 April mendatang.
Trump kini dihadapkan pada masalah lainnya akibat pandemi virus corona, yakni jumlah pengangguran yang meningkat menjadi 16 juta orang seiring dengan wabah yang menghantam perekonomian negara itu.
Sementara, kasus virus corona di tingkat global telah melampaui 1,8 juta. Hingga Senin (13/4/2020) pagi, jumlah korban meninggal di seluruh dunia setidaknya 114.194 jiwa.
Dikutip laman Worldmeters, Amerika Serikat (AS) menempati posisi pertama sebagai negara dengan kasus dan jumlah korban meninggal tertinggi.
Spanyol berada di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pasien tertinggi. Negeri Matador memiliki 166.831 kasus Covid-19. Terdapat 3.804 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Sebanyak 17.209 orang telah meninggal di Spanyol akibat Covid-19.
Posisi ketiga ditempati Italia dengan 156.363 kasus Covid-19. Meskipun jumlahnya lebih kecil dibanding Spanyol, korban meninggal akibat Covid-19 di Italia lebih besar, yakni 19.899 jiwa. Kemungkinan besar angka itu akan melampaui 20.000.
Perancis menempati posisi keempat dengan 132.591 kasus Covid-19. Sebanyak 14.393 pasien telah meninggal di negara tersebut. Jerman berada di posisi kelima dengan 127.854 kasus Covid-19. Negara yang dipimpin Angela Merkel itu memiliki jumlah korban meninggal lebih rendah dibandingkan keempat negara Eropa sebelumnya, yakni 3.022 jiwa.
Inggris menyusul di bawah Jerman dengan 84.279 kasus Covid-19. Jumlah korban meninggal di Negeri Ratu Elizabeth mencapai 10.612 jiwa. Keenam negara tersebut telah melampaui China dalam hal jumlah kasus Covid-19. Padahal, wabah diketahui bermula dari sana pada Desember tahun lalu. (wip)