(IslamToday ID) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kekhawatiran akan banyaknya petugas medis yang terinfeksi virus corona. Badan kesehatan PBB itu meminta bantuan internasional agar menyediakan perlengkapan dan alat-alat lain yang diperlukan oleh para petugas medis sehingga mereka aman dalam menjalankan tugas.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan setiap orang memiliki peran dalam menghentikan pandemi virus corona yang telah merenggut lebih dari 100.000 jiwa. Di antara pemegang peran utama dalam drama mengerikan ini adalah para petugas medis yang paling berisiko terpapar penyakit dan meninggal dunia.
Walaupun mereka mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan orang lain, Tedros mengatakan, para petugas medis tidak mendapatkan dukungan agar mereka tetap aman dari virus itu.
“Di beberapa negara ada laporan hingga 10 persen pekerja kesehatan terinfeksi. Ini adalah kecenderungan yang mengkhawatirkan. Ketika petugas kesehatan berisiko, kita semua berisiko,” ujarnya, Senin (13/4/2020), seperti dikutip di VOA.
Tedros mengatakan sebagian petugas kesehatan terinfeksi di luar fasilitas kesehatan, di rumah atau komunitas mereka, tetapi mayoritas terinfeksi di dalam fasilitas kesehatan di mana mereka terpapar virus mematikan itu sepanjang hari.
Banyak petugas medis yang menjadi sakit, katanya, karena mereka tidak cukup terlatih atau kurang berpengalaman dalam mengenali virus corona. Ia menambahkan berjam-jam merawat pasien yang sakit dan kurang istirahat, juga dapat melemahkan resistensi terhadap virus itu.
“Namun, bukti-bukti juga menunjukkan bahwa ketika petugas kesehatan memakai alat pelindung diri dengan cara yang benar, infeksi dapat dicegah. Oleh karena menjadi semakin penting bahwa para petugas kesehatan dapat mengakses masker, sarung tangan, pakaian medis dan APD (alat pelindung diri) lainnya yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan aman dan efektif,” jelas Tedros.
Gugus Tugas Rantai Pasokan PBB yang baru telah dibentuk untuk mengatasi kekurangan peralatan. Tedros mengatakan WHO dan Program Pangan Dunia (WFP) akan mengoordinasikan upaya itu.
Tedros mengatakan rantai pasokan mungkin perlu mencakup lebih dari 30 persen kebutuhan dunia dalam fase akut pandemi yang kini berlangsung. Untuk memenuhi permintaan itu, ia mengatakan, lebih dari 100 juta pakaian medis dan masker, respirator, peralatan diagnostik dan alat-alat penting lainnya harus dikirim setiap bulan ke kawasan-kawasan yang paling berisiko.
Biaya penyimpanan dan pengiriman, katanya, sekitar 280 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,5 triliun. Ia mencatat biaya pengadaan semua peralatan itu akan jauh lebih besar. (wip)