(IslamToday ID) – China menyita lebih dari 89 juta masker berkualitas buruk hasil produksi dalam negeri. Kebijakan ini diambil Beijing menyusul banyaknya keluhan dari sejumlah negara karena masker yang sedianya diekspor itu rusak.
Permintaan alat pelindung diri (APD) termasuk masker melonjak saat semua negara di dunia bersama-sama memerangi virus corona. Saat ini virus corona sudah menginfeksi sekitar 2,9 juta orang di dunia.
Tetapi, sejumlah negara memprotes produk masker asal China yang kualitasnya dinilai buruk. Padahal masker dari China itu sedianya digunakan untuk para tenaga medis dan kelompok yang rentan tertular Covid-19.
“Regulator pasar China telah memeriksa hampir 16 juta transaksi dan menarik lebih dari 89 juta masker serta 418.000 APD pada hari Jumat (24/4/2020),” kata Gan Lin, Wakil Direktur Administrasi Negara Peraturan Pasar, Selasa (28/4/2020) seperti dikutip Dailysabah.com.
Regulator pasar juga menyita disinfektan tidak layak senilai lebih dari 7,6 juta yuan atau 1,1 juta dolar AS. Namun belum pasti berapa banyak barang yang ditarik otoritas China yang ditujukan untuk pasar luar negeri.
Sebagai upaya untuk menghilangkan produk berkualitas rendah, China mengeluarkan peraturan baru yakni bahwa masker non-medis harus memenuhi standar kualitas nasional dan internasional.
“Eksportir harus mengajukan pernyataan tertulis bahwa produk medis mereka memenuhi persyaratan keselamatan negara tujuan,” kata Kementerian Perdagangan dalam sebuah pernyataan.
Aturan yang lebih ketat datang setelah beberapa negara termasuk Spanyol, Belanda, Republik Ceko, dan Turki terpaksa mengembalikan ratusan ribu masker dan APD dengan kualitas jelek yang diimpor dari China.
Pemerintah Kanada pekan lalu menyatakan bahwa sekitar 1 juta masker yang dibeli dari China tidak memenuhi standar untuk tenaga medis.
Pejabat kesehatan Belanda bulan lalu juga menarik kembali lebih dari 500.000 masker dari China yang sudah dikirim ke rumah sakit. Hal itu dilakukan karena banyaknya keluhan terkait masker tersebut seperti kualitas kurang baik dan filternya rusak.
Menurut laporan resmi, China memproduksi lebih dari 116 juta masker per hari. Sejauh ini China telah mengekspor lebih dari 1 miliar masker, kata pejabat Kementerian Perdagangan, Li Xingqian.
China juga telah menandatangani kontrak untuk mengekspor alat medis senilai 1,41 miliar dolar AS ke 74 negara dan enam organisasi internasional.
Dalam dua bulan pertama tahun ini, 8.950 produsen baru secara mengejutkan mulai memproduksi masker di China. Demikian menurut data bisnis Tianyancha.
Meskipun pemerintah China telah melakukan tindakan tegas, namun bisnis ilegal peralatan medis masih marak. “Karena itu adalah cara untuk cepat mendapatkan uang,” kata pejabat Bea Cukai China, Jin Hai belum lama ini.
Ia menambahkan, lebih dari 31,6 juta masker rusak dan 509.000 APD yang ditujukan untuk ekspor telah disita oleh pejabat pelabuhan pada pertengahan April. (wip)