(IslamToday ID) – Virus corona jenis baru (Covid-19) berasal dari alam dan bukan buatan manusia di laboratorium Wuhan, China. Hal itu ditegaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekaligus menjawab klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Para ilmuwan meyakini virus corona berasal dari hewan ke manusia dan muncul di China akhir tahun lalu. Penyakit itu diduga berasal dari pasar di Wuhan yang menjual hewan eksotik untuk daging santapan manusia.
Ketua Kedaruratan WHO, Michael Ryan menyatakan bahwa PBB berkali-kali mendengarkan banyak ilmuwan yang telah melihat urutan dari virus tersebut. “Kami yakin bahwa virus ini berasal dari alam,” katanya mengulangi sikap yang telah diungkapkan WHO sebelumnya.
WHO menyatakan pada Jumat bahwa pihaknya ingin diundang untuk ambil bagian dalam penyelidikan China mengenai asal-usul pandemi Covid-19, yang dalam hitungan bulan telah menewaskan lebih dari 230.000 orang di seluruh dunia.
“Yang penting adalah kita menetapkan host alami untuk virus ini,” kata Ryan.
“Penting untuk memahami bagaimana penghalang spesies hewan-manusia dilanggar,” tambahnya seperti dikutip AFP, Sabtu (2/5/2020).
“Dan tujuan dari pemahaman itu adalah agar kita dapat menerapkan tindakan pencegahan dan kesehatan masyarakat yang diperlukan untuk mencegah hal itu terjadi lagi di mana saja,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus melawan kritik yang dilemparkan ke organisasinya, khususnya oleh Trump, yang telah menangguhkan pendanaan setelah menuduh badan PBB itu meremehkan keseriusan wabah dan menjilat pada China.
Tedros mengatakan WHO telah menyuarakan siaga tertinggi dengan menyatakan bahwa wabah Covid-19 merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 30 Januari, ketika tidak ada kematian dan hanya 82 kasus yang terdaftar di luar China. “Kami tidak membuang waktu. Dunia punya cukup waktu untuk campur tangan,” ujarnya.
Komentarnya muncul setelah komite darurat WHO bertemu untuk pertama kalinya sejak membuat deklarasi tiga bulan lalu.
“Tentu saja, pandemi tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Tedros setelah menerima rekomendasi dari komite, yang terdiri dari 19 ahli independen.
Sambil mempertahankan tingkat siaga global, para ahli membuat berbagai rekomendasi umum tentang bagaimana WHO dan negara-negara di dunia harus menyesuaikan respons mereka terhadap pandemi.
Rekomendasi itu antara lain kerja sama luas untuk mengidentifikasi sumber virus zoonosis dan rute pengenalan ke populasi manusia.
Rekomendasi itu juga menyerukan WHO untuk memperbarui pedoman tentang langkah-langkah perjalanan yang tepat terkait dengan wabah, dan agar mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat dan konsekuensi yang tidak diinginkan, seperti kesulitan mengangkut bantuan kemanusiaan. (wip)