(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari untuk menghormati warga AS yang meninggal akibat virus corona. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden Donald Trump, karena korban meninggal sudah mendekati angka 100.000.
“Saya akan menurunkan bendera di semua Gedung Federal dan Monumen Nasional menjadi setengah tiang selama tiga hari ke depan untuk mengenang orang Amerika yang meninggal karena virus corona,” kata Trump dalam akun Twitter-nya, Kamis (21/5/2020) seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Presiden dari Partai Republik ini menambahkan, pengibaran bendera setengah siang akan berlanjut hingga Senin (25/5/2020) saat Memorial Day, menghormati mereka yang telah meninggal saat bertugas di militer AS.
Angka kematian akibat virus corona di AS rata-rata hampir 1.300 per hari pada minggu ini. Saat ini, total kematian di negeri Paman Sam lebih dari 94.500, tertinggi di dunia.
Trump juga menganggap sebuah kehormatan bagi negaranya dengan memiliki jumlah kasus corona tertinggi di dunia. “Saya melihat itu sebagai hal yang baik, karena itu berarti pengujian kami jauh lebih baik,” katanya seperti dilansir BBC.
“Kami memiliki lebih banyak pengujian daripada negara lain. Jadi saya melihatnya sebagai lencana kehormatan. Ini merupakan penghargaan besar untuk pengujian dan semua pekerjaan yang telah dilakukan banyak profesional,” tambah Trump.
Menurut Centers for Disease Control, AS sendiri telah melakukan 12,6 juta tes virus corona pada Selasa.
Namun Komite Nasional Demokrat mengkritik komentar Trump dengan menyebut bahwa 1,5 juta kasus Covid-19 di AS adalah sebuah kegagalan total dari suatu kepemimpinan.
AS telah melakukan lebih banyak tes berdasarkan volume dibandingkan negara lain, namun tidak menjadikan AS nomor satu di dunia jika berdasarkan per kapita.
Menurut Our World in Data, sebuah publikasi ilmiah yang berbasis di Universitas Oxford, peringkat AS hanya di posisi ke-16 secara global dalam hal tes per 1.000 orang. Amerika berada di bawah sejumlah negara seperti Islandia, Selandia Baru, Rusia, dan Kanada.
Selama seminggu terakhir, AS telah melakukan antara 300.000 dan 400.000 tes setiap hari. Tetapi Direktur Institut Kesehatan Global Harvard Ashish Jha mengatakan AS membutuhkan lebih dari 900.000 tes setiap hari untuk bisa membuat keputusan yang aman.
AS juga telah melaporkan kematian virus corona terbanyak di dunia, meskipun berdasarkan per kapita, ia menempati urutan keenam di belakang beberapa negara semisal Belgia, Inggris, dan Perancis.
Sebelumnya, Partai Demokrat menyerukan pengibaran bendera setengah tiang setelah angka kematian akibat virus corona mencapai 100.000 yang mencerminkan ekspresi kesedihan nasional.
“Hati kami hancur karena kehilangan besar ini,” kata Ketua DPR Nancy Pelosi dan Senat dari Demokrat Chuck Schumer dalam surat kepada Presiden Trump. Mereka mengatakan, pantas untuk memberikan penghormatan kepada para korban virus corona sambil menghormati pahlawan militer AS. (wip)