(IslamToday ID) – Ketegangan di perbatasan antara India dan China meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Sejumlah media juga sering melaporkan adanya serangkaian pertempuran kecil dan peningkatan militer oleh kedua belah pihak.
Sejauh ini kedua pemimpin negara belum mengeluarkan komentar resmi tentang pertikaian tersebut. Menurut para analis hal ini menunjukkan keinginan bersama untuk tidak meningkatkan ketegangan lebih lanjut.
Dilansir dari South China Morning Post, media India melaporkan pasukan India dan China bentrok pada awal Mei di dua bagian berbeda dari Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua negara.
Pertempuran di dekat Danau Pangong di Ladakh, India dan jalur Gunung Naku La di Sikkim mengakibatkan kerusakan di kedua sisi.
Sementara tabloid milik pemerintah China, Global Times telah mengkarakterisasi tindakan China di Line of Actual Control sebagai respons militer yang kuat terhadap insiden pelanggaran ilegal India.
Media ini juga melaporkan bahwa Beijing kemungkinan akan menempatkan helikopter pengintai tak berawak pertama yang dikembangkan secara domestik di sepanjang perbatasan.
Hal ini dibalas oleh laporan media India yang mengklaim bahwa pasukan China-lah yang mengganggu mereka dengan mendirikan tenda dan menggali parit.
Namun, sulit untuk menilai sejauh mana dan apa yang telah terjadi. Sebab informasi sangat terbatas dan sebagian besar laporan bergantung pada pemerintah atau sumber militer yang tidak disebutkan namanya dari kedua belah pihak.
Narayani Basu, analis kebijakan luar negeri yang berfokus pada China mengaku khawatir dengan spekulasi media yang akan mengarah pada peningkatan nasionalisme dan jingoisme di kedua negara.
“Kami terus mendapatkan laporan media, tetapi sangat sedikit yang dikonfirmasi. Ini mengarah pada kurangnya kejelasan dan pada gilirannya memicu spekulasi tentang ke mana kita menuju vis-a-vis situasi di lapangan,” katanya, Selasa (26/5/2020).
Pada 14 Mei, panglima Angkatan Darat India MM Naravane mengatakan bahwa insiden di perbatasan itu tidak terhubung dan melibatkan perilaku agresif oleh pasukan China dan India.
Komentar ini datang pada hari yang sama dengan pernyataan dari Kementerian Luar Negeri India yang mengatakan kedua belah pihak sangat mementingkan pemeliharaan perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan.
Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan insiden itu sedang dibahas melalui saluran diplomatik. (wip)