(IslamToday ID) – Israel bakal mencaplok 30 persen wilayah Tepi Barat, Palestina. Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada surat kabar Israel, Makor Rishon, Minggu (31/5/2020).
Netanyahu mengatakan kedaulatan Israel akan diterapkan pada 30 persen wilayah Tepi Barat, yang setara dengan 50 persen Area C.
Area C menurut Kesepakatan Oslo mewakili 60 persen wilayah Tepi Barat dan di bawah pemerintahan dan kontrol keamanan Israel.
Menurut Netanyahu, peta wilayah yang akan dicaplok itu belum difinalisasi.
Meski demikian, ia menyatakan sesuai “kesepakatan abad ini”, Palestina dan Israel tidak akan diizinkan membangun struktur apapun pada sisa 50 persen lokasi di mana Israel tidak akan menerapkan kedaulatannya.
Netanyahu menjelaskan, pemerintahannya akan membawa isu itu dalam voting di parlemen Knesset, sesuai kesepakatan pemerintahan koalisi dengan ketua Partai Biru dan Putih.
Saat ditanya tentang peluang mengizinkan Palestina menciptakan negara demiliterisasi pada 70 persen wilayah Tepi Barat seperti disebutkan dalam “kesepakatan abad ini”, Netanyahu menjawab, “Masalah itu terpisah. Keputusan pemerintah tentang masalah itu belum ada.”
Surat kabar itu melontarkan pertanyaan, “Akankah di sana tak ada keputusan pemerintah yang akan mengakui negara Palestina?”
Netanyahu menjawab, “Tidak akan ada keputusan pemerintah terkait rincian rencana itu atau adopsi rencana itu. Seperti saya katakan di Washington, saya ingin bernegosiasi dengan Palestina berdasarkan rencana Trump.”
Palestina menganggap “kesepakatan abad ini” yang dicanangkan Trump itu lebih menguntungkan Israel. Palestina menolak rencana Trump itu dan menghentikan kerja sama keamanan dengan Israel. (wip)