IslamToday ID — Rencana pencaplokan (aneksasi) tanah Palestina oleh Israel akan “menghancurkan semua harapan” perdamaian abadi di kawasan Timur Tengah, demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, Rabu (11/6).
“Jika penjajah [Israel] melewati garis merah, kami [negara-negara Muslim] harus menunjukkan bahwa ini akan memiliki konsekuensi,” tegas Cavusoglu saat berbicara pada Komite Eksekutif Pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait ancaman Israel yang akan mencaplok wilayah Palestina.
Konferensi darurat virtual secara terbuka digelar pada tingkat menteri negara-negara anggota OKI. Pertemuan ini bertujuan membahas ancaman langkah Israel mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat Palestina, yang telah berada di bawah pendudukan sejak tahun 1967.
Melvut Cavusoglu berterima kasih kepada Sekretariat Jenderal OKI karena telah menggelar pertemuan yang diprakarsai oleh Turki atas permintaan dari Palestina.
Menlu Turki ini juga mengucapkan terima kasih kepada Yordania atas kerja sama dalam masalah ini.
Ia menekankan bahwa pertemuan tersebut telah mengumpulkan para pejabat tinggi dan mengirimkan peringatan tegas pada Israel untuk mengakhiri rencana aneksasi ilegal serta menunjukkan bahwa negara-negara Muslim mempunyai solidaritas tinggi pada Palestina.
“Pencaplokan Lembah Yordania oleh Israel dan pengakuan pemukiman ilegal akan menjadi pelanggaran hukum internasional,” tukas Cavusoglu.
Menlu Turki ini mengatakan bahwa langkah Israel ini akan mengakhiri solusi dua negara dan menggantinya dengan solusi satu negara yang akan mengubah Israel menjadi “negara rasis”.
Cavusoglu menekankan bahwa penderitaan rakyat Palestina akan meningkat di tangan penguasa pendudukan Israel.
“Untuk mencegah hasil ini, kita harus menunjukkan persatuan dan posisi bersama,” pungkasnya.
Turki Serukan Umat Islam Bersatu
Cavusoglu mengimbau umat Islam menunjukkan bahwa inilah saatnya menempatkan nilai-nilai etis dan kemanusiaan di atas kepentingan politik.
Menlu Turki ini mengatakan Israel harus memahami bahwa Muslim dan Palestina tidak akan pernah mundur untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka, di mana Yerusalem sebagai ibukotanya.
Cavusoglu menyerukan agar umat Islam bersatu dalam menghadapi sikap ilegal Israel.
“Kekuatan kita berasal dari persatuan kita, dan selama kita bertindak bersama, kita bisa saja melakukan hal berbeda-beda,” tegasnya.
“Hari ini, sekali lagi kita harus mengirimkan pesan kita kepada dunia secara terbuka dan jelas. Kita harus memimpin komunitas internasional melawan tindakan ilegal Israel,” ujar Menlu Turki itu.
Ia pun menegaskan pentingnya pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 19 Mei bahwa umat Islam harus mendukung ‘road map’ (peta jalan) yang dipimpin oleh Palestina baik secara lisan maupun praktis.
Cavusoglu mengatakan negara-negara Muslim harus berkoordinasi dan menjalin hubungan dengan anggota komunitas internasional lainnya untuk mencegah agresi Israel.
Negara Palestina Berdaulat
Setelah berpidato di pertemuan Menlu OKI, Melvut Cavusoglu mengunggah pesan di Twitter, menegaskan kembali dukungan Turki kepada semua warga Palestina.
“Pada Rapat Komite Eksekutif OKI yang diadakan atas inisiatif kami, [saya] menekankan dukungan penuh Turki kepada saudara-saudari Palestina kami terkait rencana aneksasi Israel yang menyolok,” ujarnya, dilansir dari Anadolu.
Ia menambahkan bahwa umat Islam tidak akan pernah menyerah mendukung negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.[IZ]