(IslamToday ID) – Unjuk rasa petugas kesehatan Perancis menuntut kenaikan gaji dan kesejahteraan berakhir bentrok dengan polisi.
Massa aksi yang memadati jalan-jalan di Kota Paris terpaksa dibubarkan polisi menggunakan semprotan gas air mata. Sebanyak 16 orang demonstran ditangkap polisi karena membuat kerusuhan.
Dipuji sebagai “pahlawan bermantel putih” oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron pada awal pandemi virus corona, para petugas medis berkumpul pada Selasa (16/6/2020) untuk meminta tidak hanya sekadar pujian atau basabasi.
Mereka juga menuntut investasi yang lebih besar dalam sistem kesehatan. Mereka menuntut pemerintah menepati janjinya untuk merombak sistem rumah sakit Perancis dalam menanggapi krisis virus corona.
Para dokter, perawat, dan staf administrasi melakukan aksi long-march di Paris dan kota-kota Perancis lainnya. Ketika para demonstran tiba di depan kompleks Les Invalides, pusat Kota Paris, pengunjuk rasa berpakaian hitam membakar sebuah kendaraan dan melempari polisi dengan proyektil.
“Semua orang membenci polisi!” teriakan itu seperti dikomando, serentak dan terus menerus.
“Kelompok-kelompok penyuka aksi kekerasan berusaha untuk meningkatkan ketegangan di tengah demonstran. Demo mulanya berlangsung damai,” ujar sumber kepolisin seperti dikutip dari AFP, Rabu (17/6/2020).
Sistem kesehatan Perancis sedang dalam tekanan berat karena pandemi corona. Mereka meminta penyesuaian gaji dan penambahan tenaga medis. Permintaan mereka belum juga ditanggapi, membuat sebagian dari mereka melakukan aksi mogok kerja.
“Kami digambarkan sebagai pahlawan super karena kami bekerja lembur dan melindungi pasien kami tanpa peralatan yang cukup!” ujar seorang perawat.
“Kami dijanjikan pendanaan, tetapi kami belum melihatnya,” kata perawat lainnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran menyatakan pemerintah harus menerapkan langkah-langkah “skala besar” untuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan. Namun menurut para pendemo hal itu tidak disertai peningkatan fasilitas pelayanan.
Sang menteri juga telah menjanjikan kenaikan gaji, tetapi sampai saat ini tidak terealisasi. [wip]