(IslamToday ID) – Pemerintah Turki di bawah komando Presiden Recep Tayyip Erdogan mengerahkan pasukan khusus dengan dukungan angkatan udara dan artileri ke utara Irak dalam operasi melawan pemberontak Kurdi.
“Operasi Claw-Tiger telah dimulai. Para pasukan khusus kami telah berada di Haftanin. Komando kami, yang didukung helikopter tempur dan drone telah diangkut ke lokasi oleh angkatan udara kami,” kata Kementerian Pertahanan Turki melalui kicauan di Twitter, Rabu (17/6/2020).
Dikutip Aljazeera, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pengerahan pasukan khusus itu juga didahului dengan pengeboman artileri yang intens.
Pemerintahan Erdogan mengatakan Operasi Claw-Tiger itu diluncurkan menyusul peningkatan serangan ke kantor polisi dan pangkalan militer Turki di dekat perbatasan dengan Irak.
Pengerahan pasukan ini kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara Ankara dan Baghdad. Operasi ini juga diluncurkan beberapa hari setelah sejumlah jet tempur Turki membombardir pangkalan pemberontak Kurdi di utara Irak.
Pada Selasa (16/6/2020), pemerintah Irak memanggil Duta Besar Turki di Baghdad untuk memprotes serangan udara tersebut.
Serangan udara yang disebut Operasi Claw-Eagle itu menargetkan basis pasukan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di beberapa wilayah di utara Irak, seperti di Kandil, Sinjar, dan Hakurk pada Minggu (14/6/2020) malam.
Turki dan sejumlah sekutu negara Baratnya selama ini menganggap Kurdi sebagai kelompok teroris. Sementara itu, PKK telah berperang melawan Turki sejak 1984. Kelompok itu terus menyuarakan separatisme sebagai bangsa Kurdistan dari Turki.
Keterlibatan Iran?
Simona Foltyn dari Aljazeera di Baghdad mengatakan kurangnya respons pemerintah Irak terhadap serangan lintas-perbatasan telah ditafsirkan oleh beberapa analis sebagai persetujuan terhadap serangan Turki.
“Cara beberapa orang menafsirkan ini adalah pihak berwenang Irak menyambut serangan ke Kurdi karena mereka juga tidak benar-benar menginginkan kehadiran para pejuang PKK di tanah mereka,” kata Foltyn.
“Yang juga menarik adalah tampaknya ini bukan hanya operasi Turki. Tampaknya ada beberapa keterlibatan Iran melalui serangan artileri yang masih berlangsung.”
Turki secara teratur menargetkan kelompok-kelompok bersenjata PKK, baik di tenggara Kurdi dan di Irak utara, tempat kelompok itu bermarkas. Dua serangan udara terbaru menyusul adanya peningkatan serangan PKK terhadap pangkalan militer Turki.
Turki juga telah mengancam dalam beberapa tahun terakhir akan melancarkan serangan darat yang menargetkan pangkalan-pangkalan PKK di pegunungan Qandil.
“Turki melanjutkan perjuangannya melawan teroris dengan menggunakan hak berdasarkan hukum internasional,” kata Omer Celik, wakil ketua partai berkuasa Presiden Erdogan.
“Ini adalah hak dan kewajiban kita yang paling dasar untuk memerangi teroris yang menyerang perbatasan kita, warga negara, dan pasukan keamanan.”
PKK, yang dituding sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengangkat senjata melawan Turki pada tahun 1984 dengan tujuan mendeklarasikan negara Kurdi yang merdeka.
Lebih dari 40.000 orang tewas dalam konflik yang difokuskan di Turki tenggara. [wip]