(IslamToday ID) – Aksi demonstrasi rusuh kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Para demonstran yang menyuarakan keadilan rasial merobohkan satu-satunya patung konfederasi di Washington DC pada Jumat (18/6/2020) malam waktu setempat.
Tidak hanya dirobohkan, mereka juga membakar patung tersebut. Perusakan ini merupakan bagian dari aksi menuntut keadilan rasial di momen Juneteenth, sebuah acara peringatan berakhirnya perbudakan di AS. Aksi ini juga merupakan bagian dari kecaman terhadap kematian pria kulit hitam George Floyd dan Rayshard Brooks.
Dalam tayangan di televisi ABC7, terlihat patung Albert Pike ditarik dan dirobohkan dengan menggunakan tali. Saat aksi perobohan, para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel “Black Lives Matter” yang merupakan tema utama dalam aksi protes mengecam diskriminasi rasial di AS.
Sebelumnya, para pendemo telah berkumpul di wilayah ibukota, tepatnya di luar Lincoln Memorial dan dekat Gedung Putih.
Sabtu (20/6/2020), Presiden AS Donald Trump mengecam keras aksi perusakan tersebut. Melalui Twitter, ia menuding Kepolisian Washington DC tidak melakukan tugas mereka dengan baik.
“Orang-orang ini seharusnya ditangkap,” ungkap Trump, yang juga menuliskan nama Walikota Washington DC dalam tulisannya.
Trump dan Walikota Muriel Bowser berselisih paham mengenai penggunaan kekerasan dalam menangani demonstran. Sebelumnya, Trump meminta agar Garda Nasional dikerahkan ke Washington DC untuk menangani aksi protes mengecam kematian Floyd. Namun Bowser menolaknya.
Selain di Washington, aksi perusakan patung dan monumen konfederasi juga terjadi di North Carolina. Di sana, para pengunjuk rasa merobohkan dua patung dari sebuah monumen konfederasi.
Kedua patung itu kemudian diseret melintasi jalan raya. Satu patung digantung dengan tali di sebuah tiang lampu, dan satu lainnya diseret hingga ke gedung pengadilan Wake Country. [wip]