(IslamToday ID) – Ribuan warga Palestina menggelar unjuk rasa di Kota Jericho untuk memprotes rencana aneksasi Tepi Barat dan Lembah Yordan oleh Israel.
Dikutip dari Aljazeera, aksi pada Senin (22/6/2020) ini tak hanya diikuti oleh penduduk Palestina, tetapi juga para diplomat asing.
Belasan diplomat, termasuk utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov dan perwakilan Uni Eropa, Sven Kuehn von Burgsdorff juga tampak hadir.
Para duta dari Inggris, China, Rusia, Jepang, dan Yordania juga tak luput untuk bergerak mendukung gelombang protes.
“Warga Palestina berharap dengan aksi seperti ini, mereka bisa menekan komunitas internasional,” kata Nida Ibrahim, wartawan Aljazeera yang melaporkan aksi itu.
“Mereka ingin para diplomat asing berbicara pada negara mereka untuk menekan Israel, sehingga tidak melanjutkan rencana aneksasi,” lanjut Nida.
“Mereka ingin negara-negara ini memberi tahu Israel akan ada sanksi tegas yang diberlakukan jika rencana tersebut terlaksana,” imbuhnya.
Belum lama ini, Israel berjanji untuk menganeksasi permukiman ilegal Yahudi dan Lembah Yordan sesuai rencana yang sempat diungkap oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke publik pada Januari 2020 silam.
Padahal, jelas-jelas rencana tersebut menjadi kontroversi dan sama sekali tidak disetujui penduduk Palestina.
Langkah Israel bisa-bisa menghancurkan semua upaya penyelesaian konflik yang berlangsung selama beberapa dekade ini.
Bahkan, cita-cita Palestina menjadi negara berdaulat dan merdeka menjadi sangat tidak mungkin terwujud.
Rencana Trump menginginkan Palestina hanyalah sisa-sisa wilayah enklave yang terserak di tengah-tengah wilayah Israel, tanpa Yerusalem Timur yang seharusnya menjadi ibukota.
Warga Palestina dengan tegas menolak keras rencana menakutkan itu, namun Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu akan melaksanakannya secara sepihak mulai Rabu 1 Juli 2020 minggu depan.
Dalam aksi protes di Jericho, utusan damai PBB menyatakan jika rencana “perdamaian ala AS” dilaksanakan, perdamaian dan Palestina akan musnah. “PBB yakin aneksasi ini melanggar semua hukum internasional,” tegas Nickolay Mladenov.
“Jika itu terjadi, ini akan membunuh ide bahwa perdamaian dan kedaulatan penduduk Palestina bisa dicapai lewat negosiasi,” tambahnya.
Nickolay mendorong warga Palestina untuk terus melawan rencana Israel demi perdamaian. “Rakyat Palestina jangan putus asa. Jangan melampaui jalan tanpa kekerasan,” imbaunya.
“Kalian tidaklah menyewa rumah, inilah rumah kalian. Jangan sampai lupa akan tujuan membebaskan Palestina di sebelah Israel,” lanjut Nickolay.
Von Bugrsdorff dari Uni Eropa juga menegaskan pihaknya takkan membiarkan rencana ini terlaksana. “Status akhir yang belum terselesaikan harus diputuskan melalui negosiasi langsung dari kedua belah pihak, termasuk isu perbatasan, status Yerusalem, pengungsi, dan tentunya keamanan,” ungkapnya. [wip]