(IslamToday ID) – India dan China sama-sama mengerahkan pasukan, artileri, dan kendaraan berat dalam jumlah besar ke wilayah Ladakh, termasuk Dataran Depsang, yang lokasinya sangat dekat dengan Karakoram Pass.
Sementara, Angkatan Darat India mengklaim bahwa ada kesepakatan bersama pada 22 Juni, namun pengerahan militer berlanjut oleh kedua belah pihak.
Angkatan Bersenjata India telah mengerahkan sistem pertahanan rudal udara jarak dekat di wilayah Ladakh setelah radar melacak ada banyak helikopter dan jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat dan Angkatan Udara China terbang di dekat Garis Kontrol Aktual.
Media lokal melaporkan bahwa semua helipad baru sedang dibangun di ujung 4 Pangong Tso di Ladakh, yang sangat dekat dengan pos militer India.
“Sebagai bagian dari pengerahan (pasukan) yang sedang berlangsung di wilayah ini, sistem pertahanan udara baik Angkatan Darat dan Angkatan Udara India telah dikerahkan untuk menghalau jet tempur Angkatan Udara China atau helikopter Tentara Pembebasan Rakyat di sana,” kata sumber pemerintah India, Senin (29/6/2020).
Sumber pemerintah India mengatakan kepada Sputniknews bahwa situasinya tetap tegang dan penyebaran pasukan militer, termasuk Sukhoi-30 dan pembom strategis, juga terus berlanjut di pihak China.
Sistem radar India mendeteksi jet dan helikopter tempur China terbang di dekat sektor Daulat Beg Oldie, Lembah Galwan, area Mata Air Panas, dan Pangong Tso. Bahkan mereka bergerak lebih dekat ke sisi danau India.
Untuk memahami topografi, sejumlah wilayah di Pangong Tso ditandai sebagai jari 1 hingga 8. India mengklaim bahwa Garis Kontrol Aktual melewati dekat jari 8, sementara China mengklaim bahwa sisi batasnya merentang ke jari 4.
Jadi di antara jari 4 dan 8, pasukan dari kedua belah pihak melakukan patroli secara teratur. Tetapi hal itu telah berhenti sejak April setelah pertikaian meletus.
Sementara itu, gambar satelit dari Lembah Galwan menunjukkan bahwa setidaknya 16 Tentara Pembebasan Rakyat China berada dalam jarak 9 kilometer dari Garis Kontrol Aktual. Wilayah tersebut adalah tempat terjadinya bentrokan berdarah yang menewaskan 20 tentara India pada 15 Juni.
Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pidato bulanannya pada hari Minggu, mengklaim bahwa pasukannya telah memberikan jawaban yang sesuai untuk mereka yang mengincar wilayah India di Ladakh.
“India tahu bagaimana menjalin pertemanan, tetapi kami juga bisa menatap mata seseorang dan membalas untuk memberikan jawaban yang tepat. Tentara pemberani kami telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan membiarkan terjadinya kerusakan di wilayah kebanggaan ibu pertiwi India,” kata Modi.
Pasukan India dan China telah terlibat dalam pertikaian selama lebih dari dua bulan di wilayah Ladakh sepanjang 4.057 km Garis Kontrol Aktual. Kedua pihak saling menuduh telah melanggar perbatasan di padang pasir terpencil di lembah yang bersalju itu. [wip]