(IslamToday ID) – Kapal induk tenaga nuklir USS Theodore Roosevelt akhirnya dipulangkan setelah enam bulan berlayar untuk mendukung operasi Indo-Pasifik.
Dikutip dari situs resmi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Theodore Roosevelt yang membawa lebih dari 6.000 pasukan tiba di Pangkalan Angkatan Laut San Diego, Kamis (9/7/2020).
Dalam laporan lainnya, Angkatan Laut AS menyatakan sudah mengirim kapal induk yang diluncurkan pada 1984 ini. Seperti diketahui, USS Theodore Roosevelt adalah salah satu dari tiga kapal induk yang dikirim untuk mendukung operasi Indo-Pasifik.
Selain USS Theodore Roosevelt, Angkatan Laut AS juga mengirim dua kapal induk lainnya, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan. Pengerahan tiga kapal induk tak lain adalah respons AS atas aksi pamer kekuatan militer dan sejumlah klaim yang dilakukan oleh China dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
“Saya sangat bangga dengan (USS) Theodore Roosevelt Strike Group dan semua yang telah mereka capai. Mereka beroperasi di berbagai lingkungan yang kompleks,” ujar Komandan Grup Tempur Kapal Induk ke-9 Angkatan Laut AS, Laksamana Muda Dough Verissimo.
“Mulai dari bagaimana menanggapi pandemi internasional untuk beroperasi dengan aman di seluruh Indo-Pasifik, termasuk Laut China Selatan,” tambahnya.
Data resmi Angkatan Laut Amerika menyebutkan USS Theodore Roosevelt sudah dikerahkan sejak 17 Januari 2020 dengan jarak tempuh mencapai 31.835 mil, atau setara dengan 58.900 kilometer.
Selama perjalanan, USS Theodore Roosevelt yang bergabung dengan Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika sempat dihantam pandemi virus corona (Covid-19) awal Maret 2020. Dalam data yang dikutip dari Politico, ada 585 prajurit yang terinfeksi virus mematikan itu.
Menurut laporan lain dari NBC News, USS Theodore Roosevelt jadi kapal induk pertama Angkatan Laut AS yang terjangkit Covid-19. Akibat dari wabah itu, Kapten Brett Crozier mundur dan digantikan oleh Kapten Carlos Sardiello.
“Para kru TR (Theodore Roosevelt) dengan gigih menunjukkan ketabahan dan kegigihan yang tidak biasa dalam menghadapi ketidakpastian dalam suatu krisis,” kata Sardiello. [wip]