IslamToday ID — Apabila semua tahapan persiapan selesai dilakukan, pemerintah Turki dikabarkan akan membuka Hagia Sophia untuk difungsikan sebagai masjid mulai 24 Juli mendatang.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan, pada Jumat (10/7), Hagia Sophia akan dibuka bagi semua warga di dunia.
Dalam pidato nasionalnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pesannya tentang status baru Hagia Sophia yang sebelumnya digunakan sebagai museum selama beberapa dekade terakhir.
Dalam status barunya, Hagia Sophia akan berfungsi sebagai masjid setelah keputusan pemerintah ditetapkan pada Jumat (10/7).
Erdogan mengatakan pintu Hagia Sophia akan terbuka untuk semua warga Turki, orang asing, Muslim, dan non-Muslim seperti halnya dengan semua masjid lainnya.
Presiden Turki ini mengatakan Hagia Sophia akan terus merangkul semua orang dengan status barunya sebagai masjid dengan cara yang jauh lebih tulus.
“Saya mengundang semua orang untuk menghormati keputusan yang diambil oleh badan peradilan dan eksekutif negara saya tentang Hagia Sophia,” jelas Erdogan, sambil menekankan penggunaan kompleks bersejarah itu adalah masalah kedaulatan nasional, dilansir dari Anadolu.
Menurut Erdogan, Turki pun menyambut semua pandangan tentang masalah ini. Namun, ia menekankan, setiap sikap atau ekspresi yang dipaksakan di luar sikap pemerintah itu akan dianggap sebagai “pelanggaran” dari “kemerdekaan” Turki.
“Saya menggarisbawahi bahwa kita akan membuka Hagia Sophia sebagai masjid dengan melestarikan warisan budaya bersama umat manusia,” tegas Erdogan.
Presiden Erdogan mencatat bahwa para pengunjung Hagia Sophia dengan fungsinya sebagai masjid akan dapat mengunjungi situs bersejarah yang amat bernilai ini tanpa membayar biaya apapun.
Erdogan menambahkan bahwa umat Islam, Kristen, dan Yahudi hidup dalam damai di Istanbul sejak penaklukan Hagia Sophia. Orang-orang Turki memperlakukan rumah-rumah ibadah dan doa non-Muslim dengan sangat hormat. Sementara itu, Ia menyayangkan banyak artefak Turki Utsmani di Eropa Timur dan Balkan secara bertahap menghilang.
Erdogan pun melanjutkan, hak-hak Turki atas Hagia Sophia sama seperti orang-orang yang membangun kompleks bersejarah ini hampir 1.500 tahun yang lalu.
Erdogan menambahkan, sikap keras yang menginginkan Hagia Sophia akan tetap sebagai museum akan sama halnya dengan permintaan bahwa Vatikan perlu diubah menjadi museum dan tertutup untuk beribadah.
Erdogan mengatakan “kebangkitan Hagia Sophia” adalah pertanda pembebasan Masjid al-Aqsa, dan langkah kaki umat Islam untuk meninggalkan hari-hari yang sulit.
Sebelumnya pada Jumat (10/7), pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934, yang mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi museum, dan langkah ini membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid setelah 85 tahun digunakan sebagai museum.[IZ]