(IslamToday ID) – China mengerahkan jet tempur ke Laut China Selatan setelah kapal induk Amerika Serikat (AS) berlayar ke laut yang disengketakan itu. Citra satelit sejak 15 Juli memantau setidaknya ada empat pesawat tempur yang diterbangkan ke Laut China Selatan.
Langkah China itu dilakukan dua hari setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyatakan bahwa klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan sepenuhnya melanggar hukum. Selain itu juga karena digelarnya latihan angkatan laut besar-besaran yang dipimpin AS, sehingga meningkatkan ketegangan.
Pesawat tersebut diyakini merupakan varian J-11B buatan China jenis Flanker yang terkenal. Secara umum pesawat ini setara dengan F-15 Eagle yang digunakan oleh Angkatan Udara AS. China memproduksi berbagai versi kelompok pesawat tempur Rusia, yang awalnya dikenal sebagai Sukhoi Su-27 Flanker. Sementara varian yang tepat sulit untuk dilihat dari citra satelit, tidak ada keraguan bahwa ini adalah Flankers.
Flankers berada di landasan terbang Pulau Woody di Kepulauan Paracel. Meskipun secara de facto ditempati oleh China, namun pulau itu juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam, dan merupakan salah satu dari banyak pulau yang disengketakan. China menambah fasilitas di pulau-pulau itu dalam beberapa tahun terakhir serta telah mengerahkan tentara dan pembom di sana.
Pesawat ini awalnya terlihat oleh analis intelijen menggunakan citra satelit komersial resolusi rendah. Pengguna Twitter Duan Deng memposting gambar itu pada Kamis. Seperti dikutip di Forbes, Minggu (19/7/2020), sekarang citra satelit resolusi tinggi dari Airbus menegaskan situasi itu.
Penempatan pesawat itu terkait dengan sejumlah faktor eksternal. Bisa jadi ini terkait langsung dengan pernyataan Pompeo. Sehari sebelumnya, kapal induk Angkatan Laut AS, USS Ralph Johnson juga melakukan operasi navigasi di daerah itu.
Apapun alasannya, mungkin yang dimaksud adalah untuk mengirim pesan, atau bahkan sebagai perlindungan untuk aksi militer. Tentu saja itu bisa saja hanya kebetulan.
Latihan Angkatan Laut AS melibatkan USS Nimitz (CVN-68) dan USS Ronald Reagan (CVN 76). Kapal induk itu bergabung dengan kapal pengawal lengkap dan kapal Angkatan Laut Jepang. Kedua kapal induk AS lebih besar dan lebih siap secara operasional dibanding kapal induk China.
Namun Angkatan Laut China memiliki kapal dengan pengalaman dan kecepatan yang luar biasa. Kapal induk AS, USS Ronald Reagan kembali ke Laut China Selatan pada hari Jumat.
Kemampuan tempur empat Flankers memang tidaklah sebanding dengan kapal induk AS. Tapi kehadiran pesawat-pesawat itu sebagai pesan untuk AS. [wip]