(IslamToday ID) – Seorang mantan agen khusus FBI yang bertugas sebagai penyelidik utama dalam serangan 11 September 2001 dilaporkan menjadi “target” pemerintah Arab Saudi.
Ali Soufan, seorang yang tidak menyesal mengkritik Saudi dan kegagalannya menghentikan serangan, telah diberondong dengan aneka hujatan dan ancaman oleh buzzer di dunia maya.
Menurut The New Yorker, Soufan telah menyampaikan ancaman terhadap dirinya itu kepada FBI yang telah membuka penyelidikan. Salah satu contoh bunyi ancaman yaitu “kematian dirimu adalah awal dari akhir”.
Soufan mengatakan telah menyewa seorang penyelidik swasta untuk merespons kembali pesan-pesan ancaman itu ke Saudi. Demikian seperti dikutip di TRT World, Senin (20/7/2020).
Di Twitter-nya, ia menanggapi artikel The New Yorker dengan menulis, “Sunlight dikatakan sebagai yang terbaik dari disinfektan.”
Orang Arab-AS, yang merupakan salah satu pejabat intelijen muslim paling senior selama perang melawan Al Qaeda, telah lama mengkritik Saudi karena fakta bahwa banyak penyerang 11 September berasal dari negara itu.
Pembunuhan Khashoggi
Dalam beberapa tahun terakhir, Ali Soufan telah mengkritik peran negara yang tidak stabil di Timur Tengah, termasuk penargetan para pembangkang, salah satunya kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi, yang dibunuh oleh pasukan pembunuh Saudi di Istanbul pada tahun 2018.
Pejabat intelijen Barat dan Turki percaya bahwa pembunuhan itu disetujui oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
Soufan bukan satu-satunya tokoh yang menjadi sasaran buzzer media sosial Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Mereka sering menjadi sasaran penghinaan, ancaman pembunuhan, dan tuduhan palsu di dunia maya.
Di antara yang menjadi korban “tentara dunia maya” ini adalah pemenang hadiah perdamaian Nobel, Tawakkol Karman karena sering berbicara menentang kekejaman Saudi di Yaman, dan Omar Abdulaziz, seorang pembangkang yang melarikan diri ke Kanada. [wip]